Rabu, 16 Februari 2011

Tanda Tangan dan Nama Jelas

Tanda tangan kok nggak ada hubungan dengan nama ? Kalau nama dihapus, orang lain tak tahu pemilik tanda tangan itu.


Sekitar tiga tahun yang lalu aku membaca satu artikel tentang judul diatas. Kesimpulan dari artikel itu menyatakan bahwa di Negara maju orang tidak punya tanda tangan, melainkan menulis namanya sendiri sebagai pengganti tandat angan. Alasannya karena mereka percaya kepada orang lain (pada dasarnya manusia adalah baik).


DI Negara kita, dari hasil penerawanganku selama ini, sulit menemukan tanda tangan yang berhubungan dengan nama si pemilik tanda tangan, dengan kata lain kita tidak bisa mengenal sipemilik tanda tangan bila dia tidak menuliskan namanya di bawah tanda tangan itu.


Dari obrolan tentang tanda tangan ini, beberapa teman menyatakan bahwa dia sendiri tidak tahu arti, asal usul dan makna tanda tangannya. Ada yang menyatakan bahwa tanda tangannya mencontoh tanda tangan orang tuanya yang juga tidak ada hubungan dengan namanya (ikut-ikutan).


Sebagian lainnya menyatakan bahwa sengaja membuat tanda tangan seperti grafik yang turun naik tak beraturan dengan alasan agar tidak mudah ditiru dan sulit dikenal oleh orang lain, sesuai dengan yang diajarkan oleh orang tuanya. Nak !. Hati-hati ya.. ntar tanda tanganmu dicontoh oleh orang lain (pemalsuan tanda tangan)


Takut ditiru ?. Kok curigation kepada orang lain sich ! Manusia itu pada dasarnya baik lho !

Emang jabatanmu apa ? Coba perhatikan tanda tangan mantan Presiden Soekarno dan Soeharto. Tanda tangannya sama dengan namanya khan ! Begitulah kira-kira obrolan sambil merokok dan ketawa ketiwi he he he


Dulu aku pernah dapat pelajaran tentang tanda tangan ini dari Bapak Polisi yang bekerja di Laboratorium dan Kriminal Polri. Mereka menyatakan bisa mendeteksi tanda tangan asli dan palsu dari tekanannya, baik tanda tangan yang melingkar-lingkar maupun turun naik seperti grafik nggak beraturan. Tidak ada yang sama, tekanan orang menulis atau menandatangani itu unik. Walau hanya garis lurus bisa dibedakan pemilik garis tersebut. Begitu kesimpulannya.


Ada cerita lucu temanku yang pernah kuliah di Luar Negeri. Di LN tanda tangannya berubah menjadi sama dengan namanya karena ditegur oleh pegawai Bank tempat dia membuka rekening. Ini bukan tanda tangan, tapi urek-urekan kata pegawai Bank melihat tanda tangan asli madein Indonesia.

Terpaksa dirubah dech.


Sekembali ke Indonesia tanda tangan lama dipakai lagi. Mengapa dirubah? Kalau memang baik kok nggak dipertahankan ha ha ha.


Setelah membaca artikel tadi dan merenung-renung baik buruknya, aku memutuskan mengganti tanda tanganku dengan hanya menulis nama, dengan tujuan

1. Hemat, setelah tandatangan tidak perlu menulis nama jelas.

2. Waskat (Pengawasan melekat ). Maksudnya, lebih berhati-hati untuk setiap yang ditandatangani.

3. Sebagai pertanda bertanggung jawab atas setiap yang diperbuat.


Nggak takut ditiru ? Masak sich !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar