Rabu, 23 Februari 2011

Kabar Baik Dari China

Ancaman buat China, peluang buat kita Indonesia.

Prestasi ekonomi China yang telah menyalip Jepang sehingga menjadi kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika Serikat ternyata menghadapi permasalahan serius seperti kemajuan yang tidak merata, fundamental yang lemah yaitu bertumpuh pada sector primer dan upah buruh yang murah. Api dalam sekam donk !

Disamping upah murah, kemajuan ekonomi juga disebabkan oleh sistem devisa ketat sehingga Modal Asing tidak leluasa bergerak, hanya berputar-putar seperti terjebak dalam perangkap. Nah lho !


Apa yang dikhawatirkan tersebut terbukti dengan adanya aksi mogok buruh pada perusahaan Modal Asing, menuntut kenaikan upah Rp 3,41 juta-Rp 4,25 perbulan, lebih 33% dari upah buruh di Thailand dan bila dibandingkan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta Tahun 2010 sebesar Rp.1.118.009,00 per bulan berarti lebih 280%. Wowwww !


Aksi itu didukung oleh Perdana Menteri China Wen Jia Bao, terinspirasi oleh teori Hierarki kebutuhan Maslow, selama ini hanya memenuhi kebutuhan Fisiologis, tentunya ingin naik kelas pada kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. So pasti toch !


Aksi mogok kerja membuat Honda harus berpikir ulang terhadap strategi menjadikan pabrik di China sebagai tulang punggung ekspor otomotif,” kata analis Advanced Research Japan, Koiji Endo.


Bukti lain menunjukkan bahwa pertumbuhan China mulai menurun dari 11,9 persen kuartal I 2010 menjadi 10,3 persen pada kuartal II 2010.

Apabila desakan Amerika agar China menilai Yuan pada kondisi yang sebenarnya berhasil, tentunya harga barang China menjadi lebih mahal yang pada akhirnya pertumbuhan mereka akan makin melambat, bahkan bisa minus. Ya khan !


Manfaat apa yang bisa kita tarik dari kondisi di atas ?.


Jadi ingat pepatah “dimana ada kesempitan disitu ada kesempatan”, Ancaman buat China, peluang buat kita di Indonesia khan !


Indonesia, Negara kita tercinta saat ini telah tergolong pada Invesment Grade yaitu memiliki risiko yang relatif rendah, bisa jadi karena panduduaknyo nan elok, upah buruh yang relative murah, kekayaan alamnya yang berlimpah dan pemandangan bak surga diuntaian khatulistiwa. Berdosakan kami kalau menyia-nyiapkan nikmat ini ?


Modal asing yang selama ini hanya datang dan pergi seperti syair lagu terpopuler “Benci Tapi Rindu”


Kau datang dan pergi

Sesuka hatimu

Oh… kejamnya dikau

Teganya dikau padaku

Mari kita rubah dengan semboyan : Kalau tidak cukup dengan telapak tangan, niru kami tadahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar