Jumat, 25 Juni 2010

Sepak Bola Tanpa Offside

Sepak Bola Tanpa Offside

reflus.ramli@yahoo.comBicara sepak bola takkan habis-habisnya. Entah dari sudut mana anda memandangnya.  Semuanya enak untuk dibicarakan.  Apalagi saat ini sedang berlangsung Piala Dunia di Afsel yang sudah banyak memakan korban, maksudnya kekalahan Tim negara-negara dengan kompetisi yang begitu apik.

Setiap kekalahan dan kemenangan di analisa dengan begitu mendetail, mengalahkan analis di lantai Bursa yang memprediksi turun naiknya harga saham. Setiap aktor dalam Sepak bola , pelatih dan pemain gerak-geriknya mendapat sorotan media dan diberitakan detik-demi detik.Jumlah uang yang beredar dalam Sepak Bola luar biasa banyaknya. Sebagai gambaran, biaya perhelatan Piala Dunia di Afsel memakan biaya sebesar Rp 65 Trilyun. Biaya sebesar itu entah kapan bisa kembali, yang penting sudah bisa jadi tuan rumah yang diidam-diidamkan banyak Negara, tak perduli apa bisa main Bola atau tidak. Contohnya Indonesia juga mencalonkan diri jadi tuan rumah he he he. Pungguk merindukan bulan ?????

Yang cukup mencengangkan adalah gaji Pemain dan Pelatih Sepak bola. Capello pelatih Inggris dibayar Rp 10 milyar perbulan. Gaji Ronaldo yang dibeli Real Madrid dari MU sebesar Rp 1,4 Trilyun, bergaji Rp 3 milyar per pekan. Semua itu duit benaran lho ! Bukan daun he he he.

Sepak bola yang dimainkan oleh 2 (dua) tim masing2 11 orang dengan tujuan agar bisa memasukan Bola ke gawang lawan (Gol).  Berbagai cara dan taktik dipersiapkan bertahun-tahun agar bisa menciptakan Gol. Untuk Gol di Piala Dunia dibutuhkan persiapan selama 4 tahun.

Apabila tercipta Gol,  berbagai macam gaya ditunjukkan oleh pemain, berpelukan, jungkir balik, menari-nari, membuka baju dan lain-lain. Begitu juga dengan sorak-sorai penonton.

Gollllllll, teriak komentator : Pemain serta penonton  bersorak kegirangan, namun seketika sunyi senyap karena wasit menganulir gol tersebut karena pemain Offside.

Offside ini menjadi perdebatan yang berkepanjangan entah itu di media dan tak kalah pula perdebatan di warung kopi yang sampai membuat adu jotos.

Terngiang-ngiang dalam benak penulis suatu pertandingan sepak bola yang begitu heboh dan penonton berjoget selama 90 menit merayakan setiap Gol yang tercipta.

Setelah diamati, ternyata dalam Sepak bola itu tidak terdapat peraturan Offside.

Salah sendiri, kenapa lawan nggak dikawal ?

Bagaimana pendapat anda. Setujukah Offside dihilangkan dalam Sepak bola ?

Ada-ada wae he he he

Jumat, 18 Juni 2010

Demam Piala Dunia (Main Sabun)





Penonton Piala Dunia 2010 sudah mulai terhibur setelah menonton partai Argentina vs Korea Selatan yang berlangsung Kamis malam tanggal 17 Juni 2010 dengan skor akhir 4 – 1 untuk kemenangan Argentina. Maklum, partai-partai sebelumnya berlangsung kaku dan miskin gol karena semua tim mencari kemenangan, termasuk Brazil yang selama ini dikenal dengan keindahannya seperti menari-nari Samba di lapangan hanya menang susah payah 2-1 melawan Korea Utara dengan pelatih Kim Jong-hun yang tak bisa main bola.

Walaupun pada partai Argentina vs Korsel terjadi Hattrick yang diciptakan oleh GONZALO HIQUAIN (pemain berusia 22 tahun), namun semua penonton dan media tetap menyanjung setinggi langit aksi LIONEL MESSI yang meliuk-liuk dan membuat pemain Kolsel terbirit-birit menjaganya

Partai Argentina vs Korsel ini mendapat sambutan rakyat Afsel karena ingin melihat langsung aksi LIONEL MESSI si Pemain terbaik Dunia dan mereka memberikan dukungan penuh untuk Argentina. Seorang penonton Afsel “seakan-akan sedang berjalan di bulan” menggambarkan kesenangannnya dapat menonton LIONEL MESSI.

Semua orang menyambut suka cita kemenangan Argentina yang merupakan Tim pertama memastikan maju ke babak 16 besar, namun Mr OTTO REHHAGEL justru ketar- ketir walaupun tim Yunani yang dilatihnya menang lawan Nigeria.

Setelah Tim pada Group B (Argentina, Kolsel, Yunani, Nigeria) masing masing bermain dua kali, point sementara adalah Argentina 6 (Menang 2 X) , Kolsel 3 (Menang sekali, kalah sekali), Yunani 3 (Menang sekali, kalah sekali) Nigeria 0 (Dua kali kalah)

Partai terkahir yang menentukan nasib Tim di Group B untuk melaju ke Babak 16 besar adalah : Argentina vs Yunani dan Korsel vs Nigeria yang akan berlangsung secara bersamaan hari Kamis tgl. 23 Juni 2010 jam 01: 30 (dini hari). Siapa yang akan mendampingi Argentina ? Kemungkinannya adalah sbb.:

Yunani menang, Kolsel menang. Argentina, Yunani dan Korsel ketiganya memiliki nilai 6. Argentina pasti maju karena sudah menang selisih Gol. Yang akan maju mendampingi Argentina ditentukan oleh selisih Gol.

Yunani kalah, Kolsel kalah, Nigeria menang sehingga ketiga Tim memiliki nilai 3 yaitu hasil dari sekali menang dan dua kalah. Siapa yang akan berpeluang maju ke Babak 16 besar ? Kembali ditentukan oleh selisih gol.

Yunani tak punya pilihan lain, harus menang lawan Argentina karena bila Korsel menang maka Yunani angkat koper. Inilah yang membuat MR OTTO REHHAGEL ketar-ketir.
Dari kemungkinan di atas, apakah mungkin Argentina akan main sabun saat melawan Yunani, karena Argentina sudah pasti lolos ?
Apakah Nigeria akan memberikan kemenangan kepada Korsel ?

Kamis, 17 Juni 2010

Demam Piala Dunia (Menonton Pemain)


Hiruk pikuk Piala Dunia 2010 di Afsel yang baru pertama kali dilaksanakan di Benua Afrika telah menghipnotis sebagian besar warga dunia, tak mengenal kaya-miskin, anak2-orang tua, laki-perempuan secara tiba-tiba berubah menjadi komentator.
Penulis belum dapat membuktikan apakah teman-teman kita yang berkelamin ganda (banci) ikut terlibat ? Nggak taulah yauuu…………Kamu gitu dech !
Republik Afirika Selatan atau Uni Afrika Selatan merupakan negara tertua di Benua Afrika dan nasibnya hampir sama dengan Negara kita Indonesia yaitu sama-sama pernah di jajah oleh Belanda.
Afsel dijajah Belanda tahun 1652 karena disana ditemukan cadangan berlian yang berlimpah, karena itu Inggris juga berminat menjajah Afsel sehingga terjadi Perang Britania – Belanda.
Di Indonesia juga terjadi perang Inggris vs Belanda. Kalau nggak keliru tahun 1948.
Penjajah Belanda mereka sebut Afrikaner, sedangkan kita menyebutnya Kompeni.
Disamping ada kesamaan, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara Indonesia dan Afsel yaitu mereka adalah anak kemaren sore, maksudnya baru mulai membangun negerinya sejak dipimpin Nelson Mandela tahun 1994, setelah selama ini berkutat dengan sistem politik Apartheid. Indonesia sejak tahun 1998 mereformasi (merubah) system politiknya tapi keliatannya berubah menjadi …………….?? Jawab aja sendiri he he he
Yang juga perlu diacungi jempol, adalah sikap Mandela yang mundur dari kursi tahun 1997, padahal rakyat Afsel masih menginginkannnya jadi Presiden. Keliatannya Mandela memilih menjadi Bapak Bangsa sehingga namanya selalu menjadi buah bibir dimanapun.
Kalau di Indonesia ?. Terinspirasi oleh almarhum pelawak Bagio memberikan semboyan “ Sudah duduk lupa berdiri” pada iklan kursi Ligna yang kutonton di TV Hitam Putih melalui TVRI. Kalau doeloe sudah banyak TV berwarna dan TV Swasta dapat izin seperti sekarang, mungkin semboyan “ Sudah duduk lupa berdiri” ini akan dipakai dalam segala segi kehidupan…………he he he.
Sementara Afsel jadi tuan rumah Piala Dunia, kita sudah senang jadi penonton. Saking senangnya, bioskop Megablizt tempat nonton film berubah jadi tempat nonton bareng.
Media cetak (Koran dan Majalah) sebagian besar halamannya memberitakan pernak-pernik Piala Dunia. Mulai dari sejarah Piala Dunia, Pembagian Group. Prediksi hasil pertandingan sampai Profil Tim lengkap dengan foto-foto pemainnya. Berita-berita yang menggemparkan seperti Gayus dan serangan Israel kepada Relawan hanya dapat porsi dihalaman belakang dan terjepit.
Media Elektronik yang menayangkan Sinetron dan Debat Kusir yang berbelit-belit tak lagi ditonton. Remote Control mukanya cemberut karena tak pernah disentuh selama jam tayang Piala Dunia, padahal selama ini jadi rebutan antara anak dan orang tua he he he.
Tak mau kalah dan supaya tidak dianggap kurang gaul, gadis-gadis yang lagi puber dan ibu-ibu mudah yang baru melahirkan dengan cermat mengikuti pemberitaan Pila Dunia.
Umumnya kaum hawa itu menjagokan Itali akan keluar sebagai Juara.
Alasannya ??? Pemain-pemain Itali ganteng-ganteng sich !
Ternyata selama ini mereka bukan menonton permainan Sepak Bola.
Melainkan « Menonton Pemain » he he he

Minggu, 13 Juni 2010

Demam Piala Dunia (Sportivitas)



Goolllll. Sorak sorai penonton pada pertandingan pembuka Piala Dunia antara Afsel vs Mexico melihat hasil tendangan C Vela menyambut tandukan temannya yg berasal dari tendangan pojok.
Namun seketika peluit wasit berbunyi menganulir gol tersebut karena wasit melihat penjaga garis mengangkat bendera karena C Vela off side.

Off side bagaimana ? Padahal di bawah mistar gawang berdiri pemain Afsel (Steven Pienaar).
Itu adalah gol yang syah. Wasit memihak tuan rumah. Wasit di sogok. Demikian komentator Tipi mengomentari gol tersebut.

Tak ketinggalan presiden kita SBY terheran-heran atas keputusan wasit menganulir gol tersebut pada saat beliau nonton bareng di Bali. Tolong carikan saya ahli yang bisa menjelaskan mengapa gol tersebut dianulir, begitu comment/canda SBY sambil tersenyum he he he.
Mengapa penjaga garis menganggap Carlos Vela Off side ? Entahla..Menurut penulis yang menonton di TV kejadiaan itu, mungkin hakim garis tidak melihat pemain Afsel yg berdiri di bawah mistar gawang karena pandangannya terhalang oleh tiang gawang.

Apa reaksi pemain Mexico ? Carlos Vela tersenyum kecewa dan tidak ada usaha pemain Mexico membantah keputusan wasit. Pemain berjalan seolah-olah tak terjadi sesuatu yang aneh. Kalau kejadian ini terjadi di Indonesia, saya nggak bisa bayangkan. Bisa-bisa wasit sudah babak belur dihajar pemain, penonton masuk ke lapangan dll.

Kekeliruan wasit dalam sepak bola sering terjadi seperti : Gol tangan Tuhan (Maradona) Piala Dunia 1986. Therry Hendry memegang bola dan memberikan umpan untuk terciptanya Gol, sehingga dengan gol tersebut Prancis lolos ke Afsel.

Tentang kekeliruan wasit ini, Ancelotti pelatih Chelsea pernah berujar, Sepakbola tidak memfaatkan tehnologi seperti yg dipakai pada pertandingan tennis.
Apa komentar petinggi FIFA tentang kritik Ancelotti ?. Wasit adalah seorang manusia yang tak luput dari kekhilafan. Kemenangan dalam sepakbola tidak semata ditentukan oleh kelihaian pemain, bisa juga karena keberuntungan atau karena kekhilafan wasit.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kejadian di atas ?

Hanya satu kata SPORTIVITAS .

Komentar anda ?

Jumat, 04 Juni 2010

Demam Piala Dunia (Faktor Kelahiran)


Biasanya kisah-kisah tentang orang sukses menonjol pada faktor kecerdasan dan ambisi. Dalam Buku Outliers (International Best Seller *****) by Malcolm Gladwell, mengemukakan bahwa kesuksesan ternyata jauh lebih rumit--- dan jauh lebih menarik—ketimbang yang terlihat dipermukaan.
Uniknya, sukses ternyata dapat dipengaruhi oleh Bulan lahir.
Pada tulisan sebelumnya, aku memprediksi bahwa Brazil akan keluar sebagai Juara Piala Dunia di Afsel karena Brazil sudah 5 kali juara dan bisa juara di luar Benuanya (Eropa/Swis tahun 1958 dan Asia/Korea tahun 2002).
Setelah aku mendapatkan data tentang usia rata-rata pemain Piala Dunia 2010, aku semakin yakin bahwa Brazil akan keluar sebagai Juara. Walaupun usia rata-rata pemain Brazil 29 tahun 2 bulan, paling tua diantara 32 Tim. Anda penasaran ?
Atas dasar usia rata-rata pemain pada tanggal dimulainya Piala Dunia (11 Juni 2010), pemain Brazil lahir pada tanggal 18 April 1981. Data menunjukan bahwa dari 32 Tim peserta, 66% pemain dilahirkan antara bulan Januari – Juni dan 34% lahir antara Juli-Desember. Dari prediksiku atas Tim yang lolos ke Babak 16 besar, termyata datanya masih konsisten yaitu 75% pemain dilahirkan antara bulan Januari – Juni dan 25% lahir antara Juli-Desember
Daftar Tim dan tanggal lahir pemain yang lolos ke Babak 16 besar yaitu :
Prancis (18-May-82) , Yunani (18-Apr-82) Argentina (17-Nov-82) Afsel (18-Jun-81) Inggris (18-Apr-81) Serbia (16-Jan-84) Jerman (15-Feb-85) USA (18-Mar-83) Belanda (18-May-82), Paraguay (17-Sep-81) Italia (17-Sep-81) Kamerun (16-Nov-84), Brazil (18-Apr-81) Swiss (18-Jun-83) Spanyol (16-Feb-84) dan Portugal (18-Apr-82)
Dari tadi kok masalah kelahiran?. Hubungannya apa?. Sabar Kawan !
Sekarang kita kembali ke alenia pertama yang menyatakan bahwa sukses dipengaruhi oleh bulan kelahiran. Data menunjukan bahwa semakin kecil nomor urut bulan kelahiran probalitas kemungkinan suksesnya makin tinggi . Contohnya Tim yang lolo ke Babak 16 besar lahir antara Jan-Juni/1-6 (75%) lebih banyak dibandingkan lahir antara Juli-Des/7-12 (25%). Kok bisa begitu ????
Penjelasannya cukup sederhana yaitu:
Hampir berlaku di seluruh dunia bahwa batasan umur atau awal mulai sekolah adalah tanggal 1 Januari. Umpama : Dibutuhkan pemain Junior berusia minimal 10 tahun dengan awal kelahiran tangal 1 Januari. Semakin cepat bulan kelahiran, semakin banyak jumlahnya karena untuk yang lahir antara bulan Juli-Desember terdapat kemungkinan terlalu mudah (belum cukup umur) atau terlalu tua.
Penelitian yang dilakukan oleh Psikolog Canada bernama Roger Bansley, fenomena bulan kelahiran ini ditemukan pada pemain di Liga Hoki Canada dimana 70% pemain dilahirkan antara Januari – Juni. Lebih dahsyat lagi, pemain Sepak Bola Junior Cekoslowakia yang lahir setelah Juni hanya 2 orang (10%) diantara 21 orang.
Batasan kelahiran pemain Bisbol di Amerika adalah 31 Juli dan fakta menunjukkan bahwa sebagian besar pemain bisbol Amerika lahir bulan Agustus.
Siapa yang akan keluar menjadi Juara Piala Dunia 2010 ? Sepertinya Argentina (17-Nov-82) dan Italia (17-Sep-81) kecil peluangnya.
Bisa-bisa aja, he he he ………Bagaimana komentar anda ?.

Kamis, 03 Juni 2010

Demam Piala Dunia



Virus Piala Dunia di Afrika Selatan, 11 Juni - 11 Juli 2010 telah menyebar ke seantero dunia dan belum ada vaksin yang bisa mengobatinya. Kok Menteri Kesehatan adem-adem aja ya!. Apa menunggu korban lebih banyak lagi ? ha ha ha.

Piala Dunia yang dimulai tahun 1934, kali ini sedikit berbeda dibanding sebelumnya karena tuan rumah Afsel dan Juara bertahan Italia harus mengikuti babak penyisihan, untung mereka lolos. Kalau nggak lolos, bisa-bisa rakyat Afsel memboikotnya dan Italia tak mau menyerahkan Piala kepada Panitia. Terus apa yang diperebutkan he he he

Dari 32 tim yang ikut mewakili 5 Benua, yang paling santun adalah Australia, hanya 1 tim dan yang paling rakus Eropa (13) disusul Amerika (8), Afrika (6) dan Asia (4)

Dari 7 tim unggulan peringkat FIFA, yang terbanyak Eropa (Spanyol, Belanda, Italia, Jerman, Inggris), Amerika (Brazil dan Argentina), Afrika diwakili Afsel, karena mereka tuan rumah. Asia dan Australia Nihil (sangat sopan), sama dengan KA Ekonomi yang selalu memberikan jalan kepada KA Eksekutif. Tim unggulan mendapatkan keuntungan tidak satu Group, hingga berpeluang lolos ke babak berikutnya.

Dari prediksi yang aku kotak-katik, kelihatannya Brazil akan keluar sebagai juara karena lawan yang akan ditemuinya pada babak :
16 besar, Swis nggak ada pemain yang ngetop,
8 besar Belanda, temperamental, sembilan kartu merah lawan Portugal Piala Dunia di Jerman
4 besar, Inggris, akan menyesal membayar Fabio Capello sebesar Rp 121 milyar setahun, hanya Liganya yang yahud dan buat pemain Inggris mereka sudah senang karena tahun lalu tak lolos Piala Eropa.
Final, Spanyol belum berpengalaman jadi juara Dunia. Cukup juara Eropa aja.
Disamping alasan diatas, Brasil sudah 5 kali juara dan bisa juara di luar Benuanya (Eropa/Swis tahun 1958 dan Asia/Korea tahun 2002).

Indonesia ada dimana?. Indonesia sengaja tidak ikut Piala Dunia karena Indonesia sudah puas jadi Juara Dunia Korupsi, begitu menurut data Political and Economy Risk Consultancy (PERC), Skor Indonesia 9,27 dalam skala 0-10, di mana 0 berarti sangat bersih, dan 10 sangat korup, Hebat ya !

Dibandingkan dengan Malaysia. Indonesia kalah segalanya. Malaysia berperan di Piala Dunia sebagai pengadil/wasit yaitu Subkhiddin Mohammed Salleh yang menjadi wasit internasional sejak tahun 2000, ia juga merupakan seorang guru di sebuah sekolah menengah kejuruan di Nibong Tebal, Penang.
Kalau dikaitkan dengan peringkat Negara terkorup, wasit Piala Dunia berbanding lurus dengan peringkat Korupsi : Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand, India, Cina, (Nihil) Malaysia Subkhiddin Mohammed Salleh).
Kok ada hubungan antara Sepak Bola dan Korupsi?. Indonesia tidak ikut piala dunia apa mungkin karena pemainnya bisa disogok ? Entahla……………