Rabu, 23 Februari 2011

Aku Bermimpi Pertandingan Perang Indonesia Malaysia Telah Meletus

Membaca komentar, pendapat dan lain sebagainya tentang kondisi hubungan Indonesia-Malaysia yang berasal dari warga Kompasiana (Kompasianer) yaitu warga yang : terdidik, punya sopan santun, menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia, warga Negara kelas satu di Negeri ini, ganteng-ganteng dan cantik-cantik serta baik hati, pokoknya semua TER dan merupakan tolok ukur dari semua pendapat yang ada di Media tulis atau elektronik dan patut dijadikan sarana pengambilan keputusan oleh Pemerintah.


Alasan Pemerintah menjadikan sarana pengambilan keputusan karena tulisan/artikel tentang hubungan Indonesia – Malaysia ada dalam Rumah Sehat yang bebas dari segala bakteri/virus, ditinjau oleh Kompasianer dari segala sudut dan terdapat dalam setiap Rubrik : Peristiwa. Polhukam, Humaniora, Ekonomi, Hiburan, Olahraga, Lifestyle, Wisata, Kesehatan, Tehno, Media, Green, Fiksi dengan gaya penulisan yang enak dibaca, mengandung unsur kebenaran, dilengkapi dengan referensi yang valid dan hasil wawancara sumber yang dapat dipercaya dan disebutkan namanya.


Pendapat dari Kompasianer yang setuju perang (tukang kompor) dan anti perang (Pemadam Kebakaran) tak sempat aku menghitung saking banyaknya, apakah berimbang atau tidak ? entahlah !. Ternyata memang telah dihitung oleh MURI si pencatat rekor dan memberikan Piagam kepada Admin Kompasiana serta menyatakan bahwa masalah hubungan Indonesia-Malaysia ini paling banyak Artikelnya dimuat di Kompasiana, mengalahkan tulisan/artikel membahas hal yang sama di seluruh media yang ada di republik ini.


Berdasarkan fakta diatas akhirnya Pemerintah mengumumkan Perang dengan Malaysia dan Perang ini mendapat liputan ekslusive dari semua Media di Dunia.


Mengingat Perang ini suatu peristiwa yang langka dan sayang untuk dilewatkan, Afrika Selatan yang baru saja menyelenggarakan Piala Dunia, karena terdapat beberapa Stadion yang menganggur, akhirnya Stadion itu dijadikan tempat nonton Bareng Perang Indonesia-Malaysia. Tak mau kalah, Rumah Judi Sepakbola di Inggris untuk sementara menghentikan penjualan kupon tebak Sepakbola dan memusatkan perhatiannya kepada Olahraga Perang Indonesia-Malaysia, begitu yang dilaporkan oleh wartawan CNN langung dari London.


Penonton di Stadion bertepuk tangan sambil menari-nari dan tidak terdapat bantuan dari Relawan Asing karena mereka beranggapan lebih enak menonton dari pada membantu. Alasan mereka sangat sederhana : Penyebab perang mereka anggap “seperti anak kecil yang berkelahi dalam permainan kelereng, toch nanti damai lagi. Orang tuanya nggak usah ikut campur”. Karena orang tuanya ikut campur maka Perang terjadi dan buat pola pikir mereka ini adalah sesuatu yang lucu.


Perang ini telah disusun tata tertibnya oleh PBB antara lain semua warga Negara Indonesia yang ada di Malaysia dan sebaliknya, sebelum perang dimulai harus kembali Negara masing-masing, akibatnya pemudik Lebaran banyak yang terkatung-katung karena sarana transportasi diprioritaskan untuk mengangkut Tenaga Kerja Indonesia yang ada di Malaysia.


Perang dipimpin/wasitnya adalah PBB dan penjaga garisnya diluar Negara bekas jajahan Inggris untuk menjamin independensinya.

Penonton kadang tertawa melihat sebuah pesawat entah milik siapa meledak di udara tanpa kena tembak dan melihat senjata bamboo runcing yang diambil dari museum, senjata yang dulunya dipakai perang kemerdekaan melawan penjajah.


Pada hari terakhir pertandingan Perang (Final) semua penonton kecewa karena keputusan wasit yang diambil dalam sidang umum PBB menyatakan kemenangan bersama untuk Indonesia dan Malaysia. Kok PBB begitu sulit menentukan pemenang ?


Alasannya karena ? “ Menang Jadi Arang, Kalah Jadi Abu »


Setelah perang berakhir, Indonesia dikucilkan dari pergaulan international, semua lembaga bantuan seperti IMF, Bank Dunia dan Lembaga lainnya dilarang membantu pemulihan ekonomi Indonesia yang hancur karena perang. Begitu keputusan sidang umum PBB.


Bagaimana dengan Malaysia ? Apakah juga di Embargo ? Itu aku tak tau karena aku sudah tak dapat informasi dari manapun, penyebabnya ekonomi lumpuh, TV dan Radio sudah tak mengudara karena kena BOm dan aku tak punya uang untuk membayar pulsa telepon dan iuran internet.

Aku hidup seperti jaman purbakala jauh dari informasi.


Bangun, bangun, nggak kerja ya ! ? Aku terjaga dari tidur yang dibangunkan mantan pacar. Setelah terbangun aku berucap « Alhamdulillah » ternyata ini hanya mimpi.

Kalah Judi di Arena Pacuan Kuda



Setelah lama mencari, akhirnya kudapat juga Novel TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK karangan Buya Hamka yang pernah kubaca tahun 70an, merupakan bacaan wajib perintah guru Bahasa Indonesia. Ntah angin dari mana yang membuat aku begitu penasaran ingin membaca lagi. Setelah membaca pertemuan Zainuddin dan Hayati , dua anak muda yang lagi dimabuk cinta di Arena Pacuan Kuda Padang Panjang, untuk sementara kututup Novel ini karena pikiranku melayang-layang membayangkan perangai masa laluku di Arena Pacuan Kuda dan tak sabar ingin berbagi dengan Kompasianer yang Ganteng, Cantik dan baik hati ini.


Pacu Kuda (Kudo) di Sumatera Barat telah ada sejak zaman Belanda yang diadakan secara bergilir sekali dalam dua bulan di Padang, Bukit Tinggi, Batusangkar, Padang Panjang, Payakumbuh dan Sawaluntoh, atau sekali setahun dimasing masing kota diatas. Sampai sekarang Pacu Kudo yang merupakan kegiatan pariwisata, budaya dan hiburan masih tetap eksis.


Pengalaman masa kecilku di Batusangkar, Pacu Kudo diadakan dua hari, Sabtu-Minggu atau Minggu-Senin yang dibarengi dengan pasar malam selama satu minggu dan pertandingan Sepak Bola disore hari setelah menonton Pacu Kudo.


Bermacam-macam gaya pakaian dari yang Tradisionil sampai yang modern yang dikenakan oleh orang kampong dan orang kota dari yang miskin sampai yang kaya dapat disaksikan karena di Arena (Gelanggang) Pacu Kudo tempat merajut janji sehidup semati buat pasangan yang lagi dimabuk cinta sekaligus tempat menunjukan jati diri siapapun.

Alangkah mindernya diri ini kalaulah kita tak dapat menonton karena akan menjadi cibirin orang sekampung, begitulah dunianya.


Selama Pacu Kudo belangsung perjudian menjadi halal (dilegalisir) seperti :

1. Menebak kuda yang akan menang dalam setiap ronde dengan jumlah kuda yang turun gelanggang bisa mencapai puluhan. Masing-masing kuda sudah punya nama dan nomor urutnya. Pejudi ulung, biasanya sudah tau kuda yang akan menang karena dia selalu mengikuti pacuan disetiap kota. Pejudi ulung ini berani memegang satu kuda jagoannya melawan kuda yang tersisa ( Umpama : 1 : 9). Berbagai variasi ada disini. Model judinya face to face dengan cara melambai-lambaikan uang sambil menyebut kuda jagoan. Bisa juga kita membeli kupon untuk kuda yang kita jagokan pada Bandar resmi.

2. Perjudian disekeliling Arena (Gelanggang)

Judi kolok-kolok, terdiri dari 3 dadu dengan permukaannya angka 1 sampai 6. Peserta judi meletakan uang pada nomor tebakannya. Jumlah bayaran yang diterima sesuai dengan angka yang muncul dipermukaan. Kemenangan maksimal tiga kali karena angka yang muncul pada ketiga dadu adalah sama.
Judi 3 lembar kartu : Umpamanya: Satu King + 2 As. Pemenangnya bila tebakan kita adalah King. Bandar akan memperlihatkan ketiga kartu dengan ucapan ini Menang (King), ini Kalah (As), ini Kalah (As) sebelum kartu ditutup.
Lempar 2 koin dengan permukaan A dan B. Tebakannya adalah AA, BB atau AB. Biasanya disini tidak ada Bandar dan kita bertaruh dengan siapapun dengan cara melambai-lambaikan uang dan menyebutkan tebakan kita.

Pengalaman penulis:

1. Judi kolok-kolok :

Saat itu aku berangkat ke Gelanggang Pacuan Kuda dengan teman anak orang kaya, aku selalu dapat modal dan main sesukanya. Melihat satu lapak lagi kosong, kulempar Rp. 1.000,00 pada angka 6. Ternyata 3 buah dadu permukaannya 6 dan aku seharusnya dapat bayaran Rp 3.000, ternyata uang Bandar nggak cukup karena orang lain biasanya hanya main Rp 25 – Rp 100.

Note : Waktu itu uang jajanku perminggu Rp 100 rupiah. Rp 3.000 banyak khan !.


2. Menebak kuda :

Kejadiannya pada Pacu Boko atau disebut juga Pacu Final di hari terakhir dan pada Ronde terakhir. Dari sekian kuda pacu, terdapat dua ekor kuda yang menjadi jagoan, sebut saja Kuda Jaya dan Kuda Lihai dengan nomor urut ganjil dan genap. Kesepakatan dengan lawan yang tak dikenal, penulis bersama teman menjagokan nomor ganjil dan lawan nomor genap. Uang taruhan dipegang oleh lawan. Disaat kuda sedang berlari kami asik memperhatikannya tanpa menghiraukan posisi lawan. Ternyata memang Kuda Lihai yang menang dan lawan taruhan sudah hilang batang hidungnya, membawa lari duit taruhan. Kami saling menyalahkan, kok dibiarin lari ? ha ha ha


3. Judi 3 lembar kartu

Ternyata sibandar punya teman, istilahnya tukang pancing. Sebelum ada musuh, mereka bermain dan lebih banyak si Tukang Pancing yang kalah. Karena emosi (sandiwara) si Tukang Pancing mematahkan ujung Kartu King (Kartu yang menang) sehingga mudah ditebak. Saat itu aku ikut memasang duit di Kartu yang sudah dipatahkan. Apa nyana ? Ternyata itu adalah salah satu Kartu As (kalah) dan habislah duitku. Aku berkeringat dingin karena uang yang kubawah ke Pacuan adalah hasil dari jual Ayam di kampong. Kutinggalkan arena dan pulang ke kampong jalan kaki. Sedih hatiku he he he


Setelah kejadian ini aku tak pernah lagi menonton pacuan kuda karena aku merantau mengadu nasib dinegeri orang. Apakah kebiasaan judi ini masih ada ?. Ntahlah. Aku tak pernah bertanya dan tak mau lagi terlibat perjudian. Kapokkkkkkkkkkk

fOTO : Diundu dari Google

Rental Pulau, Mencontoh Hongkong ?



Ide yang nyeleneh. Orang nggak waras. Gile lu. Bisa jadi itu yang ada di benak anda. Nggak apa-apa. Ini kan hanya sekedar ide di Dunia Maya, dunia milik maya?. Berarti kita numpang donk !. Mbak Maya, permisi ! dunianya kupakai he he he.

Biasanya sumber ide/referensi ditulis paling bawah, kalau yang ini idenya berasal dari pengamatan kehidupan sehari-hari, karena nggak biasa maka ditulis paling atas.

1. Rental Video, Rental mobil, Rental rumah dan segala macam rental. Ini terjadi karena pemiliknya punya lebih, dijual sayang, dibiarin mubazir. Agar bermanfaat sewain aja. Orang lain terbantu dan pemilik dapat duit.

2. Built, Operate and Transfer (BOT): Suatu perjanjian dimana Pihak Pertama tanpa melepas haknya atas suatu bidang tanah mengikatkan diri untuk menyerahkan penguasan atas tanah tesebut untuk pendirian suatu bangunan komersial kepada Pihak Kedua atas biayanya sendiri, mengelola dan mengoperasikan untuk suatu jangka waktu dengan atau tanpa imbalan yang telah disepakati serta menyerahkan bangunan tesebut kepada pihak pertama dalam keadaan dapat dan siap dioperasikan setelah jangka waktunya berakhir.

Contoh penerapan Model ini adalah :

2.1. Banyak terdapat di Kemang, Jakarta Selatan tempat pemukiman orang Bule. Pemilik tanah akhirnya punya Rumah Gedong (biasanya kontrak10 tahun). Mau bangun sendiri duitnya cekak. Jika bisa ngebangun nggak ngerti cara nyewainnya, bikin kontrak pakai bahasa Inggris segala. Lebih baik serahkan kepada ahlinya. Lu untung, gue juga untung. Prinsip sederhana, win-win solution bahasa kerennya.

2.2. Hongkong : Salah satu pusat ekonomi Dunia, sebelumnya disewa Inggris dari China. Waktu kontrak mau habis, sebagian besar orang memprediksi jka Hongkong kembali kepangkuan China, maka Hongkong akan hancur, Ternyata nggak tuch!. Kalau dulunya nggak disewain, nggak tau Hongkong jadi apa sekarang ?. Bayangin sendiri dech he he

3. Lahan tidur/Lahan kosong : Penyebabnya bisa macam-macam, mungkin karena saking kayanya, nggak punya waktu atau nggak punya ….entahlah, yang jelas pemiliknya nggak ngurusi itu lahan. Sewaktu orang lain mendirikan bangunan disitu, mula-mula bangunan sederhana, pemiliknya diam aja. Setelah beberapa tahun kemudian, sipenumpang beranak-bercucu dan terdapat bangunan permanent baru pemiliknya menuntut. Ujung-ujungnya pakai pengacara. Hai pemilik !, selama ini lu kemana aja ?

4. Kalau yang ini mohon maaf sebelumnya, karena copy paste dari Wikipedia

Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan 6 (enam) pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya “Jembatan Barelang”, namun ada juga yang menyebutnya “Jembatan Habibie”, karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau

Apa yang terjadi sekarang ?. Jembatannya mubazir, pulau-pulau itu kosong melompong. Cita-cita jadi wilayah industry tinggal kenangan. Ntah kapan bisa direalisir. Asset yang tidak produktif.

Indonesia punya 17.480 pulau dan yang terdaftar di PBB baru sebanyak 4.981 pulau. Sisanya (12.499 pulau) yang belum terdaftar ditargetkan tahun 2012 dan butuh Rp 6 milyar untuk sekedar mendatanya. Tujuannya untuk mencegah agar apabila ada pulau kita yang diklaim negara lain, kita memiliki bukti-bukti dan saksi yang jelas,” (kata Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Freddy Numberi di Jakarta, Rabu (26/8).

Tak pikir-pikir, gesekan hubungan kita dengan Malaysia bisa jadi sama dengan contoh Pemilik Lahan Tidur/Lahan kosong. Karena pulau kita terlalu banyak dan nggak mampu ngurusi akhirnya diurus Malaysia. Biaya mendatanya saja Rp 6 milyar. Kalau PBB menerima yang 12.499 pulau masuk wilayah RI, berapa biaya pemeliharaannya ?. Pasti banyak la yauuuu.

Kalau kita lihat Singapore, Bandara Changi yang dibuka pada 29 Desember 1981 adalah hasil dari reklamasi (penimbunan laut). Konon kabarnya, pasir dan batu berasal dari sekitar Kepulauan Riau. Reklamasi dilakukan karena Singapore nggak punya lahan, wilayahnya hanya seluas 710,20 Km2, lebih kecil dari Jakarta (740,30 Km2)

Mengingat, menimbang dan seterusnya. Saya mengusulkan pulau-pulau yang tidak terurus dan berada diperbatasan Negara lain kita Built, Operate and Transfer (BOT) saja mencontoh Hongkong. Aku pikir Singapore pasti berminat. Diakhir masa Kontrak, setelah kembali kepangkuan Ibu Pertiwi, rakyat di Pulau itu adalah Saudara kita Bangsa Indonesia, mereka mungkin lebih maju selangkah dibandingkan kita yang hidup murni di wilayah Republik Indonesia.

Salam

Foto : Diunduh dari : Google.

Tiger Woods, Duda Keren Super Kaya

Tiada maaf bagimu. Kau yang berbuat kau yang mengakhiri. Nasi sudah menjadi bubur.

BIsa jadi kalimat diatas cocok menggambarkan akibat dari perbuatan selingkuh/skandal seks atlet terkaya di dunia, pegolf sang fenominal, juara termuda turnamen Master, pegolf nomor wahid di dunia dan berbagai julukan positif lainnya untuk Bapak dari dua orang anak. Dialah Tiger Wood.


Hai Woods. Kau adalah contoh seorang Bapak yang baik, pribadi yang anggun, ayunan stickmu ditunggu oleh pemirsa di seluruh dunia, maka moralmu tak boleh cacat. Klausul/isi kontrak ini yang dilanggar oleh Tiger Wood atas perbuatan selingkuhnya, sehingga sponsor memutus kontrak ditengah jalan dan Mr Woods kehilangan perdapatan tak kurang dari Rp 2 triliun. Woww……


Demikian juga dengan istrinya si cantik jelita, sang model asal Swedia “Elin Nordegren” yang telah memberikan harta yang tak terhingga buat Wood yaitu dua anak :Sam Alexis (2007) dan Charlie Axel (2009). Mas, Ayah : Selamat tinggal, hatiku tak bisa kau beli. Mungkin kata-kata ini yang membuat hakim memutuskan sidang perceraian yang tak lebih dari 10 menit di sebuah pengadilan Bay Country, Panama City, Florida hari Senin 23 Agustus 2010.


Skandal ini telah membuat Woods tak bisa berkosentrasi dan meninggalkan Golf selama 9 bulan sehingga rangkingnya melorot dari peringkat 1 menjadi peringkat 112 dan terancam tak boleh ikut tournament play off ke dua, yaitu turnamen Deutche Bank.


Woods Cerai, Diharap Bisa Bermain Baik. Itulah judul pemberitaan atas perceraian Woods, suatu judul yang sangat datar, tidak lagi mengungkit penyebab perceraian karena semua orang kehilangan tontonan yang menarik. Tanpa Tiger Woods tournament Golf tak ubahnya seperti sayur tanpa garam. Setelah perceraian ini, pecinta Golf berharap akan melihat Swing yang sempurna, Putter yang luar biasa dari jarak yang begitu jauh, melengkung seolah-olah ditangan Woods ada remote control.

Semoga.

Beberapa Catatan Menonton di Senayan

Menjual karcis kepada tukang catut dan ketahuan Office Boy. Maluuuuuuuuuuu

Pertama kali aku memasuki Stadion Utama Senayan tahun 1979 menonton pembukaan Sea Games, diajak oleh Saudara yang sudah lama tinggal di Jakarta. Waktu itu aku nggak punya karcis namun pingin nonton, maklum baru datang dari kampong. Agar bisa masuk, adikku (cewek) merayu penjaga karcis supaya karcis tidak disobek dengan alasan untuk koleksi. Setelah dia sampai di dalam karcis kuambil dan akhirnya bisa masuk. Ada-ada aja he he he

Sampai di dalam Stadion, aku takjub melihat Stadion yang begitu besar dan megah, walaupun tidak dapat tempat duduk saking penuhnya. Rudy Hartono dan Sprinter putri (siapa ya ?) dengan anggunnya menyalahkan obor Sea Games. Pengalaman pertama ini membuat aku selalu ingin menonton setiap ada pertandingan. Dibawah ini aku menulis pengalaman yang cukup menarik (ini versi ku lho!). Untuk anda yang sering menonton di Stadion Utama aku harap “sesama bis kota jangan saling mendahului”. Silahkan kasih komen atau penjelasan tambahan setelah selesai kutulis. Maksa ni yee…

Iran vs PSSI Garuda : Piala Asia.

Era 80an, aku yakin penggila bola pasti mengenal PSSI Garuda yang hampir menjajal piala Dunia 1986 di Meksiko, sayang kalah lawan Korsel dibabak penyisihan. Aku kira sampai saat ini belum ada tim PSSI yang bisa menyamai Garuda ini. Hal yang menarik dari pertandingan ini adalah sewaktu kedua Kapten bertukar cendra mata. Kapten Iran mengangkat dan menunjukan kepada penonton foto Ayatollah Khomeini yang cukup besar (garis tengah satu meter) sebelum diserahkan. Waktu itu Ayatollah Khomeini sang tokoh Revolusi yang bermukim di Paris baru saja menggulingkan Raja Iran Shah Mohammed Reza Pahlevi. Sejak itu sampai sekarang Iran berubah menjadi Republik.

Persib vs Petrokimia Putra

Kalau nggak keliru ini pertandingan final Galatama. Jakarta membiru oleh supporter Persib. Aku ngajak Saudara yang nggak pernah nonton bola. Kataku, kau nggak usah nonton bola, liat suasana aja, bujukku. Sampai di Stadion karcis habis. Seorang preman nawarin masuk tanpa karcis asal dibayar, kami ikut dari belakangnya melewati barisan penjaga kurang lebih 10 orang kiri kanan. Luar biasa ya!

Dalam Stadion yang membiru kami berdiri saking penuhnya dan berteriak menjagokan Persib karena disekeliling kami penonton Persib. Bisa-bisa kena tonjok kalau jagoin Pertrokimia. Cari aman he he he

Pertandingan ini dimenangkan oleh Persib, Kalau Persib kalah, panitia takut Stadion di bakar oleh pendukung Persib. Begitu komentar sebagian besar penonton. Bisa-bisa aja…

Perang Bintang : Timur vs Barat

Ini pertandingan amal yang diselenggarakan setelah Kompetesi berakhir. Karcis diundi untuk menentukan penonton yang berhak menendang penalty sebelum pertandingan dimulai. Kalau gol hadiahnya mobil Daihatsu, sedangkan bila kiper dapat menahan hanya dapat Rp 1 juta. Yang beruntung jadi penendang adalah seorang penjual bubur. Sebelum nendang, dia salto dan berlari keliling lapangan tanpa alas kaki. Penendang ini diberikan kursus kilat oleh Dede Sulaiman, mantan Striker yang terkenal licik. Penonton bersorak-sorai dan berteriak, lepasin ajaaaaa, ntar mobilnya dibagi dua ha ha Ternyata memang gol dan keesokan harinya, foto sipenjual bubur dan mobilnya jadi Head Line di Surat Kabar

PSSI VS Singapore. Piala Tiger

Sebelumnya aku nonton PSSI yang kalah lawan Malaysia. Penonton lemas karena kecewa dan aku bersumpah nggak mau nonton lagi. Ternyata, saat tandang di Malaysia PSSI justru menang telak dan masuk semifinal lawan Singapore. Berkaca dari kemenangan di Malaysia, stadion merah menyalah dengan jumlah penonton lebih dari 100 ribu, dengan harapan PSSI menang. Apa nyana ! PSSI kalah, dan aku pulang dengan langkah gontai. Kecewa dech……..PSSI payah…………

Menjual Karcis, kelakuan yang memalukan.

Karena seringnya menonton, aku jadi hapal beberapa tabiat atau kelakuan penonton di Stadion Utama antara lain: ada saja orang yang mendatangi kita untuk membeli karcis yang tidak disobek, tentunya dengan harga yang lebih murah. Dalam satu kesempatan, kebetulan tempatku bekerja menjadi sponsor utama Liga Indonesia. Kantorku membagi-bagikan karcis kepada pegawai yang ingin menonton. Dasar nggak mau rugi, teman yang tidak suka nonton ikut-ikutan dapat karcis. Karena karcisnya nggak dipakai, aku minta dan terkumpul kurang lebih sepuluh lembar. Temanku yang ikut menonton heran melihat perangaiku. Ngapain kamu kumpulkan karcis begitu banyak ?, toh yang diperlukan cukup satu, begitu komentarnya. Ntar kamu liat aja, begitu jawabku.

Begitu kami memasuki Komplek Senayan, tepatnya disamping hotel Hilton, kami sudah dicegat oleh beberapa tukang catut menawarkan karcis. Aku bilang, Bang !, kami sudah punya karcis dan masih banyak tersisah sambil aku perlihatkan. Si tukang catut menawar untuk membeli dengan discount 50% dan terjadilah transaksi. Sewaktu kami menerima uang, dibelakang kami ada dua orang Office Boy yang memperhatikan. Ketahuan belangnya he he he….Uang kami serahkan kepada Office Boy itu. Ini buat beli tahu goreng ha ha ha.

Malu aku maluuuuuuuuuuuuu………

Ekonomi Indonesia Bak Buah Simalakama

Selama iklim investasi dan infrastruktur belum dibenahi, kebijakan suku bunga “Naik atau Turun” dan kebijakan Rupiah “menguat atau ditahan” tak ubahnya Buah Simalakama ????.


Predikat Indonesia yang naik ketingkat Invesment Grade antara lain karena kinerja makroekonomi tumbuh 6% sepanjang Semester I/2010 bak bunga yang baru mekar, banyak kumbang yang hinggap disana. Mungkin ini analogi dari Modal Asing/PMA yang meningkat singnifikan dibanding dengan tahun 2008 dan 2009 sehingga menyebabkan rupiah jadi menguat.


Ekonomi, bisa juga digambarkan dengan sebuah Neraca yang harus berimbang debet dan kredit. Setiap ada Debet selalu disusul dengan Kredit, masalahnya , di Kredit pada Pos yang mana?. Disamping itu, hukum Permintaan dan Penawaran harus tetap terjaga agar mendapatkan titik keseimbangan yang ideal, maksudnya tidak membuat inflasi meningkat karena adanya tambahan modal. Ternyata saat ini inflasi mulai naik 6,22% melewati target 5%.


Rupiah menguat membawa konsekuensi harga komoditas ekspor menjadi lebih mahal dan harga barang impor jadi lebih murah. Wisatawan asing yang datang bisa berkurang karena harga dalam negeri lebih mahal, sebaliknya warga Negara kita justru banyak pelesir ke Luar Negeri karena disana harga lebih murah. Ujung-ujungnya dapat menguras Cadangan devisa.


Kekhawatiran tersebut telah menunjukan buktinya, dimana ekspor bulan Juni 2010 turun 2,87% dibandingkan bulan Mei 2010, sedangkan import naik 17,36% dibandingkan Mei 2010. Penurunan ekspor karena pasar ekspor masih primitive dalam arti produknya itu-itu saja dan Negara tujuannya juga nggak berubah.


Tambahan Modal Asing harus diimbangi oleh sector riil agar bisa diserap, justru faktor-faktor untuk menggerakan sector riil ini seperti iklim investasi dan buruknya infrastruktur yang belum mendapatkan tindak lanjut serius.


Inflasi disebabkan oleh biaya yang meningkat (cost push inflation) antara lain kenaikan TDL,. Oleh karena itu untuk menekan biaya, para pengusaha meminta agar suku bunya kredit dapat turun. Suku bunga turun mengakibatkan orang enggan menabung karena inflasi sebesar 6,22% dibandingkan BI rate 6,50% (selisih tipis) membuat nilai tabungan tidak berarti, terus uang beredar semakin banyak akhirnya inflasi akan semakin meningkat, kondisi yang membahayakan. Persoalan ini seperti lingkaran setan yang tak berujung.


Uraian diatas, menunjukan kondisi riil yang terjadi saat ini, kalau kita cermati penyebab utamanya adalah iklim investasi dan buruknya infrastruktur. Kalau ini dapat diatasi, Modal Asing/PMA akan mengalir cukup deras ke sector riil. Tinggal kita arahkan pada sector padat karya di bidang industri yang produknya di ekspor (menambah devisa).


Note : Pendapat pribadi Reflus dari kacamata sederhana, jauh dari sempurna.

Wakil Nggak Mau, Apa Lagi Jadi Anggota

Dalam menerima kekalahannya, Hillary Cinton dari Partai Demokrat membujuk pendukungnya agar memilih Obama, tidak memilih John McCain calon partai Republik

Dalam setiap berkumpul dengan keluarga besar, biasanya kami mendiskusikan sesuatu masalah yang menyangkut kepentingan keluarga. Walaupun Ayah kami satu, tapi perangai dan kelakuan kakak-adik tidak ada yang sama, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.

Pemimpin yang memandu diskusi tidak selalu kakak tertua, bisa yang urutan tengah dan tak jarang dipimpin oleh si bungsu. Pokoknya selalu rame dan mungkin tak kalah serunya bila dibandingkan dengan rapat anggota DPR yang membahas kasus Bank Century.

Penentuan pemimpin rapat ini kadang-kadang bisa berlarut-larut karena semua berprinsip “Wakil aja nggak mau, apa lagi jadi anggota”, maunya jadi Pemimpin agar bisa berbicara lebih banyak, maklum “mendengar lebih susah dari pada bicara”. Satu hal yang kami syukuri, sampai saat ini belum ada diantara kami yang membuat keluarga tandingan.

Berkaca dari kelompok kecil tersebut, mungkin prinsip “Wakil aja nggak mau, apa lagi jadi anggota” ini yang terjadi di Negara kita dimana begitu banyak partai yang merupakan pecahan dari partai sebelumnya, padahal semua partai itu didirikan dengan tujuan berjuang untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Katanya !. Bisa jadi juga ini dipengaruhi oleh iklan tempo doeloe di TVRI dibintangi almarhum Bagio “Kalau sudah duduk lupa berdiri”. Entahlah !

Kelahiran partai-partai tersebut bisa diilustrasikan sebagai berikut:

Partai Angin Ribut : Dalam suatu munas pemilihan Ketua Umum, calonnya A dan B. Yang terpilih adalah A. Karena B tidak puas akhirnya bikin Partai Angin Kencang. Disaat masa jabatan A dan B di partainya berakhir, kejadian ketidak puasan terjadi lagi sehingga muncul Partai Angin Sepoi-Sepoi (pecahan Angan Ribut) dan Partai Angin Semilir (pecahan Partai Angin Kencang) begitu seterusnya sehingga lahirlah banyak partai dengan pertumbuhan seperti Deret Ukur. Apakah ada perbedaan AD/ART partai itu ?. Tidak !, semuanya berjuang untuk kemakmuran rakyat Indonesia, begitu katanya.

Kalau memang tujuannya untuk kemakmuran rakyat Indonesia, mengapa tidak merapatkan barisan ?. Kata guruku waktu SD, “sebatang lidi tak berguna, tapi kalau dikumpulkan jadi satu, kekuatannya luar biasa”. Ini logikaku orang biasa ha ha ha

Masih segar dalam ingatan kita, persaingan yang begitu ketat antara Barack Obama dan Hillary Clinton dalam Pemilu Pendahuluan untuk memperebutkan satu kursi calon Presiden jatah partai Demokrat yang dimenangkan oleh Obama. Apa reaksi Hillary Clinton dalam menerima kekalahannya ?

Hillary mengucapkan selamat kepada Obama dan mendukung Obama untuk memenangkan Pemilu Presiden dengan cara berkampanye/membujuk pendukungnya agar memilih Obama. Hal ini dilakukan Hillary agar pendukungnya tidak berpindah memilih John Mc Cain calon dari partai Republik. Luar biasa !

Alangkah indahnya kalau bangsa kita bisa mencontoh Hillary Clinton. Bisa khan !

Kabar Baik Dari China

Ancaman buat China, peluang buat kita Indonesia.

Prestasi ekonomi China yang telah menyalip Jepang sehingga menjadi kekuatan ekonomi kedua setelah Amerika Serikat ternyata menghadapi permasalahan serius seperti kemajuan yang tidak merata, fundamental yang lemah yaitu bertumpuh pada sector primer dan upah buruh yang murah. Api dalam sekam donk !

Disamping upah murah, kemajuan ekonomi juga disebabkan oleh sistem devisa ketat sehingga Modal Asing tidak leluasa bergerak, hanya berputar-putar seperti terjebak dalam perangkap. Nah lho !


Apa yang dikhawatirkan tersebut terbukti dengan adanya aksi mogok buruh pada perusahaan Modal Asing, menuntut kenaikan upah Rp 3,41 juta-Rp 4,25 perbulan, lebih 33% dari upah buruh di Thailand dan bila dibandingkan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta Tahun 2010 sebesar Rp.1.118.009,00 per bulan berarti lebih 280%. Wowwww !


Aksi itu didukung oleh Perdana Menteri China Wen Jia Bao, terinspirasi oleh teori Hierarki kebutuhan Maslow, selama ini hanya memenuhi kebutuhan Fisiologis, tentunya ingin naik kelas pada kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. So pasti toch !


Aksi mogok kerja membuat Honda harus berpikir ulang terhadap strategi menjadikan pabrik di China sebagai tulang punggung ekspor otomotif,” kata analis Advanced Research Japan, Koiji Endo.


Bukti lain menunjukkan bahwa pertumbuhan China mulai menurun dari 11,9 persen kuartal I 2010 menjadi 10,3 persen pada kuartal II 2010.

Apabila desakan Amerika agar China menilai Yuan pada kondisi yang sebenarnya berhasil, tentunya harga barang China menjadi lebih mahal yang pada akhirnya pertumbuhan mereka akan makin melambat, bahkan bisa minus. Ya khan !


Manfaat apa yang bisa kita tarik dari kondisi di atas ?.


Jadi ingat pepatah “dimana ada kesempitan disitu ada kesempatan”, Ancaman buat China, peluang buat kita di Indonesia khan !


Indonesia, Negara kita tercinta saat ini telah tergolong pada Invesment Grade yaitu memiliki risiko yang relatif rendah, bisa jadi karena panduduaknyo nan elok, upah buruh yang relative murah, kekayaan alamnya yang berlimpah dan pemandangan bak surga diuntaian khatulistiwa. Berdosakan kami kalau menyia-nyiapkan nikmat ini ?


Modal asing yang selama ini hanya datang dan pergi seperti syair lagu terpopuler “Benci Tapi Rindu”


Kau datang dan pergi

Sesuka hatimu

Oh… kejamnya dikau

Teganya dikau padaku

Mari kita rubah dengan semboyan : Kalau tidak cukup dengan telapak tangan, niru kami tadahkan.

Angka 9 (Sembilan) Si Nomor Cantik

Apa sih istimewanya ?. Anda pernah jalan-jalan ke pusat perdagangan HP, baik itu di Kaki Lima ataupun Mall?. Penulis yakin bahwa anda pernah memperhatikan nomor-nomor cantik yang sudah disortir dan harganya jauh lebih mahal bukan?.


Penulis pernah iseng-iseng memperhatikan iklan nomor cantik baik di beberapa Surat Kabar, bisa nomor HP, bisa juga nomor Plat Mobil. Apa yang terlihat ?. Sebuah nomor cantik diiklankan seharga Rp 450 juta. Wowwwww. Nomor yang diiklankan tersebut bisa satu digit, bisa juga lebih.


Suatu ketika penulis membaca iklan nomor HP sepuluh digit yang menyatakan nomor cantik dengan jumlah dari hasil perkaliannya adalah sembilan. Harga yang ditawarkan puluhan juta.


Penulis lalu menghubungi pemasang iklan dan menawarkan beberapa nomor, jumlah dari hasil perkaliannya juga sembilan dengan harga penawaran yang jauh lebih murah. Apa jawabnya ?. Bapak iklankan aja sendiri !. Ketahuan dech !. Rahasianya terbuka ha ha ha.


Kalau anda sudah punya “PAK BEYE DAN ISTANAHNYA”, akan terlihat bahwa mobil Rolls-Royce yang parkir di istana nomor polisinya adalah 234, jika dijumlah 2+3+4 = 9. Cantik khan !.


Teman kita Priyanto B. Nugroho pernah menulis “Misteri Angka ‘Sembilan’ dan Menguatnya Dominasi China”, tertulis antara lain :


Pola perubahan kelipatan angka sembilan ini menjadi pertanyaan banyak pihak karena dianggap tidak biasa, khas China. Setelah ditilik lebih jauh, ternyata hal ini terkait erat dengan budaya dan kebiasaan yang berlaku bagi masyarakat China.


Memang sepertinya masih tidak cukup jelas, namun intinya adalah bahwa penggunaan angka Sembilan adalah terkait dengan tradisi. Bisa jadi, juga karena angka sembilan merupakan angka tertinggi, sebagaimana dalam permainan kartu ‘qiu qiu’. Siapa tahu !!!

Apa yang ditulis oleh Mas Priyanto penulis sangat setuju. Betul….betul….betul…. kata Upin dan Ipin. Disini penulis melihat angka Sembilan dari sudut yang berbeda. Bedanya apa ?


Kalau anda punya nomor, entah itu nomor HP, Nomor Polisi atau nomor apapun yang mempunyai unsur angka Sembilan, tak peduli nomornya ada berapa digit dan tak peduli angka sembilan letaknya pada digit dimanapun, “itu adalah nomor cantik” karena jumlah dari hasil perkaliannya adalah Sembilan, dengan catatan bila ada angka nol, maka angka nol diabaikan, karena bila angka nol tetap dipakai hasil perkaliannya akan menjadi nol.


Ini buktinya :


9 x 3 = 27, 2+7= 9 : 5 x 9 = 45, 4+5=9 : 9 x 12 = 108, 1+0+8 = 9


Nomor Polisi 4 digit : 8971 : 8 x 9 x 7 x 1 = 504 : 5+0+4 = 9

atau 2369 : 2 x 3 x 6 x 9 = 324 : 3+2+4 = 9


Nomor HP : 0813898764217 = 8×1x3×8x9×8x7×6x4×2x1×7= 32514048

3+2+5+1+4+0+4+8 = 27: 2+7 = 9


Apakah HP atau Kendaraan anda punya unsur angka 9. Si nomor cantik ?.

Ada-ada wae he he he he


Silahkan dihitung !

Rabu, 16 Februari 2011

Tahan Dulu, Jangan Beli Dollar

Pertama-tama kami mohon maaf karena kemaren menulis “Waktunya Memborong
Dollar”.

Anjuran/prediksi itu karena penulis melihat belum ada dasar yang kuat
penyebab naiknya rupiah.

Membaca berita hari ini dan mendengar dari sumber yang dapat dipercaya,
kenaikan rupiah memang membawa malapetaka bagi eksportir, sehingga suara
dari asosiasi mebel yang mengeluhkan akibat apresiasi rupiah ditanggapi oleh
Gubernur BI Darwin Nasution bahwa rupiah pada level Rp 9.000 adalah wajar.
Pernyataan Darwin Nasution itu menunjukan bahwa Bank Sentral tidak akan
terjun ke pasar menahan lajunya penguatan rupiah karena bisa-bisa cadangan
devisa jebol saking arus modal dari luar cukup kuat.

Bila dihubungkan dengan kondisi hutang Luar Negeri Indonesia yang
menggembirakan, dimana tahun ini ratio hutang terhadap PDB menunjukan angka
paling rendah (26%) dibandingkan periode sebelumnya. Disamping itu ekonomi
di kawasan Amerika dan Eropa saat ini tidak menggembirakan serta tingkat
bunga disana sangat kecil (0,89%). Itulah kira-kira yang membuat rupiah
menjadi kuat.

Kondisi di atas membuat Investor mencari tempat yang subur untuk
menternakkan uangnya. Membaca harian kemaren, investor dari luar membeli
rupiah dalam bentuk SBN (Surat Berharga Negara) dalam jumlah yang cukup
besar. Hukum supply dan demand yaitu permintaan rupiah yang cukup banyak
inilah yang membuat rupiah menjadi naik (apresiasi rupiah).

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi A. Djohansyah menyampaikan posisi asing di SBI hingga 6 Agustus 2010 sebesar Rp54,71 triliun, naik Rp 12 triliun dibandingkan dengan pekan sebelumnya
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, disamping telah mendapatkan
bunga dari pembelian SBN, tentunya investor asing itu menginginkan
keuntungan yang lebih banyak lagi dengan cara agar rupiah menjadi lebih
kuat.

Secara matematis, perhitungan investor dengan ilustrasi sbb:
Beli rupiah dalam bentuk SBN dengan dana berasal dari US $ 10 juta kurs Rp
9.000 = Rp. 90 milyar.

Disaat SBN jatuh tempo, uang rupiah (SBN) milik investor tadi ditambah bunga
(umpamakan Rp. 92 milyar) akan dibelikan US $. Untuk mendapatkan US $ yang
lebih banyak, tentunya harga US $ lebih murah atau rupiah menguat menjadi
lebih kecil dari Rp 9.000. Akhirnya investor tadi akan mendapatkan US $
lebih dari US $ 10 juta. (Rp 92 milyar/ > Rp 9.000). Inilah kira-kira analisa
sederhana mengapa rupiah akan menguat (apresiasi).
Catatan : Pendapat pribadi penulis.
Batam, 14 Agustus 2010

Waktunya Memborong Dollar/Time to Buy

Rencana Bank Indonesia menyederhanakan nilai tukar yang disebut Redenominasi telah memicu polemik. “Redenominasi belum perlu dilakukan karena tidak mengubah fundamental ekonomi nasional. Bank Central lebih baik focus kepada upaya menurunkan inflasi”. Begitu kata Mirza Adityaswara Kepala Ekonom Bank Mandiri.

Entah karena takut terkena Redenominasi atau entah karena fundamental ekonomi yang membaik, Rupiah yang tadinya bertengger pada angka 9.700 – 9.500 mulai merangkak naik pada kisaran dibawah Rp. 9.000,- per US$, kemaren ditutup Rp 8.953,-

Menguatnya Rupiah itu membuat sebagian kita jadi bingung, karena baru saja pemerintah menaikkan TDL yang dapat memicu kenaikan inflasi dan kenaikan inflasi akan dicerminkan oleh Rupiah yang melemah. Nyatanya Rupiah justru menguat. Ini fenomina apa ?

Rupiah menguat adalah malapetaka bagi eksportir karena penerimaan hasil ekspor pada umumnya dalam valuta US$ akan membuat penerimaan dalam Rupiah menjadi lebih kecil, sedangkan sebagian besar biaya dibayar dalam Rupiah. Korban atas menguatnya nilai rupiah ini sudah mulai berjatuhan antara lain pada sector Industri mebel yang mengalami gagal order US $ 100 juta, disusul PHK di Jepara, Cirebon, Sukohardjo dan Jogyakarta yang mencapai 130.000 tenaga kerja.

Penguatan /Apresiasi rupiah bersifat sementara. Menurut Menkeu apresiasi rupiah saat ini berkaitan erat dengan tingkat bunga acuan Bank Indonesia dan laju inflasi, bukan kondisi yang permanent , tetapi fluktuatif dan diyakini nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini akan berada rata-rata pada angka di Rp. 9.000 per dolar AS.

Kalau anda meyakini pernyataan Menkeu berarti saat ini adalah waktunya membeli Dollar.

Jangan ikuti anjuran ini. Risiko ada ditangan anda !

Jatiwaringin, 11 Agustus 2010

Negatif Satu + Positif Seribu = Negatif Sejuta

“Karena nila setitik, rusak susu sebelangah”. Dan “Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya”. Bisa jadi judul di atas sama dengan pepatah tadi. Tapi, kalau kita tanya kepada anak SD yang baru belajar berhitung atau dihubungkan dengan ilmu Matematika pasti judul itu salah karena hasilnya adalah positif 999. Betul khan ?

Penulis secara berkelakar mengajukan pertanyaan kepada teman tentang manusia pada umumnya yang mempunyai kelebihan (positif) dan mempunyai kelemahan (negatif) atau isitilah kerennya “Manusia tidak ada yang sempurna” Kira-kira begini pertanyaannya :


Kelebihan (positif) 15 - kelemahan (negatif) 2 = Positif 13

Untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dari 13, anda boleh memilih menambahkan kelebihan atau mengurangi kelemahan dengan pilihan jawaban :

1. Kelebihan (positif) - kelemahan (negatif)/ 15 -1 = 14

2. Kelebihan (positif) - kelemahan (negatif)/ 16 - 2 = 14

Kebanyakan dari temanku memilih jawaban No. 1 karena mungkin dia sangat alergi melihat kelemahan. Pilihan jawaban No 1 tidak tertutup kemungkinannya dalam praktek kehidupan sehari-hari baik dalam menilai seseorang maupun dalam menilai suatu kebijakan. Maksudnya hanya terpaku pada suatu kelemahan tanpa mempertimbangkan kelebihannya atau sering kita dengar tidak mempertimbangkan “Manfaat dan Mudarot”. Hasilnya, ya Negatif.


Melihat fenomina jawaban No. 1, karena lebih mudah menambah kelebihan dibandingkan mengurangi kelemahan, saat ini dalam Manajemen Personalia untuk meningkatkan karier seseorang sudah mulai dikenal jawaban No. 2 atau memberikan pendidikan/pekerjaan yang berhubungan dengan kelebihan seseorang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.


Membaca sebuah buku kecil berwarna coklat “ the Secret RAHASIA by Rhonda Byrne, kita akan menemukan jawaban bahwa “Berpikir Positif” akan mencapai kesehatan, kesejahteraan dan kebahagian.

Untuk anda penggila Piala Dunia, masih segar dalam ingatan kita, blunder penjaga gawang Inggris Robert Green. Bola tendangan lemah Clint Dempsey terlepas dari tangkapannya sehingga skor berubah menjadi 1-1 sampai pluit akhir berbunyi.

Kok kiper seperti ini dipakai ?. Kesalahannya sangat mendasar ! Saya meragukan kemampuan Green, ujar Iker Casillas kipper Spanyol, dan berbagai macam komentar yang muncul atas kecerobohan Robert Green ini.


Apakah Green menerima hukuman?


Rob, saya selalu ada di belakang anda, kata Steven Gerrrald sang Kapten. Anda beberapa kali menyelamatkan gawang dari kebobolan. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah. Kesalahan yang anda buat tidak disengaja.

Lain lagi komentar Capello sang pelatih. Itu adalah tanggung jawab saya (Pantesan Green tetap dimainkan). Saya yang memilih Green untuk berdiri di bawah mistar.

Capello : Engkau adalah pemimpin sejati yang tidak melempar tanggung jawab.

Gerrald : Engkau benar-benar sahabat yang membangkitkan semangat teman yang sedang terpuruk.

Selalu Ada Maaf/ Positive Thinking. Luar Biasaaaaaaaaaa….'

Jatiwaringin, 07 Agustus 2010

Belajar Sampai ke Negeri China (Bag II)

Kemajuan ekonomi China yang saat ini menjadi negara terkaya dengan cadangan devisa hingga US$ 2,27 triliun pada akhir September 2009, naik 19,26% dibandingkan tahun lalu dan dua kali lipat dari Cadangan Devisa Jepang membuat semua mata terbelalak karena kemajuan ekonomi China tersebut dicapai dalam kurun waktu yang relatip singkat.

Amerika yang dikenal dengan Negara Super Power ampun-ampunan dengan kemajuan ekonomi China tersebut karena Defisit perdagangan Amerika dengan China tahun 2009 mencapai US$ 375 miliar, walapun turun dari US$ 699 miliar tahun 2008. AS menuduh China dengan sengaja merendahkan nilai mata uangnya (RMB) sehingga harga produk China menjadi lebih murah. Karena persoalan ini begitu serius Parlemen Amerika Serikat, Rabu (29/7), meluluskan rancangan pembentukan komisi biparti khusus yang bertugas merekomendasikan solusi mengurangi defisit ini (vibizdaily.com)


Untuk melihat penyebab kemajuan ekonomi China tersebut penulis mencoba melihat dari kacamata orang awam (sederhana) baik dari hasil klik-klik di Internet maupun dari obrolan dengan teman-teman maupun pengusaha.


1. Komitmen Pemberantasan Korupsi. Berikan saya 100 peti untuk koruptor dan satu untuk saya, kata Zhu Rongji PM China periode 1998-2003 atas komitmentnya memberantas Korupsi.

2. Jumlah Tenaga Kerja berbanding terbalik dengan kewajiban Pajak, semakin banyak jumlah tenaga kerja maka semakin kecil persentase pajak yang akan dibayar. Kebijakan ini membuat pengangguran semakin kecil karena lebih baik menambah tenaga kerja dari pada menambah pajak.

3. Harga pokok yang konstan. Beberapa keluhan dari pengusaha Indonesia antara lain Harga Pokok yang tidak bisa diprediksi karena semua harga bergantung kepada pasar, seperti contoh harga BBM dan TDL yang bisa naik seketika. Akibatnya pengusaha tidak berani menandatangani Kontrak jangka panjang dengan harga jual yang tetap dan pada akhirnya si Pembeli produk Indonesia mudah berpaling ke Negara lain.

Konon kabarnya, harga BBM dan TDL serta harga fasilitas umum di China ditetapkan oleh Pemerintah dalam kurun waktu satu tahun sehingga terdapat kepastian Harga Pokok dan mudah menetapkan harga jualnya. Selisih harga yang telah ditetapkan dengan harga pasar (untung/rugi) merupakan tanggung jawab Pemerintah.

4. Insentip kepada Eksportir : Kalau yang ini nggak perlu penjelasan ya!

5. Dukungan dari Rantau. Pemerintah China sadar betul bahwa 55 juta China perantauan (Hoa Kiau) dengan kekayaan mencapai US$ 2 triliun yang mengusai ekonomi Asean, Amerika dan Eropa perlu dibujuk agar bersedia membangun kampong halamannya.

Gayungpun bersambut, karena orang China secara kultur membangun bisnis dengan memelihara hubungan jalinan-menjalin (net-work) yang disebut guangxi atas dasar hubungan etnik yang berputar pada hubungan keluarga, teman atau ikatan tanah kelahiran, maka berbondong-bongdonglah Hoa Kiau balik kampong membangun : Pusat perkantoran dan pertokoan, Fasilitas pendidikan, Pabrik computer, Perakitan alat-alat komunikasi modern dan lain-lain (Sumber : Sembilan Fenomina Bisnis by Rhenald Kasali).

Mungkin Pemerintah China meniru himbauan mantan Presiden Soeharto tentang Gebu Minang yang meminta perantau untuk membangun kampung halamannya he he he

Bisakah kita meniru paling tidak sebagian kecil kebijakan pemerintah China ?
Jatiwaringin, 09 Agustus 2010

Belajar Sampai ke Negeri China

Indonesia dengan penduduk sekitar 234 juta income perkapita USD. 3.728 Rangking 6 dari 10 negara Asean, sementara China dengan penduduk 1,3 milyar income perkapitanya USD. 5.325. Banyak anak banyak rezeki ????

Pasar Bebas ASEAN-CHINA

Ini dengan Bapak Wawan Setiawan (bukan nama sebenarnya) yang di Ciputat kan ? Bukan ! saya Wawan Heriawan (bukan nama sebenarnya) di Bekasi.

Maaf Pak, Bapak masuk salah sambung he he he.

Pik Tripik, silahkan laporannya.

Pendengar sekalian : Sesuai Informasi dari TMC Polda Metro akan ada Demo di Bundaran HI menolak perdagangan Bebas Asean – China. Hindari jalan tersebut, cari alternatip lain. Itulah secuil siaran radio di pagi hari yang menemani perjalananku ke kantor.


Tak pikir-pikir, masalah bebas kok diprotes yaa ! Itukan keinginan semua orang.

Coba anda bayangkan. Guru nggak masuk, wali kelas nggak ada. Weeeeeenak tenannnnn.


Aku jadi ingat omongan Dosen di depan kelas waktu semester awal yang mengatakan bahwa paham ekonomi bebas sudah ada sejak tahun 1776. Dipelopori oleh ekonom asal Inggris Adam Smith. Inti dari teorinya, orang bebas berusaha sepanjang itu menguntungkan. Ekonomi bebas akan membuat masyarakat jadi makmur. Kok bisa !.


Ini Contohnya :

Harga pokok Rp 500. Dijual Rp 750. Untung Rp 250 (50%). Karena untungnya gede, tetanggapun ikut dagang dengan harga lebih murah. Ujung-ujungnya kalau harga jual sudah mentok/pak pok/BEP, terpaksa Harga Pokok yang diturunkan, istilah kerennya efisiensi biaya produksi.

Konsumen untungkan ! Jadi masalah ekonomi bebas tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dunia tidak selebar daun kelor he he he.


Masalahnya apa donk ! Negara Indonesia yang kita cintai ini, penduduknya 234 juta terbesar di Asean (Indonesia, Filipina,Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja), tapi income perkapitanya USD. 3.728, Rangking 6 dari 10, masih lebih tinggi dari Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos. Pantas donk ! Itu khan anak kemaren sore he he he.

Kalau datanya seperti itu wajar khan ! Penduduknya banyak, jadi susah diatur.

Bro. Ente benar, kalau pembandingnya Asean. Tapi kalau kita bandingkan dengan China yang jumlah penduduknya 1,3 milyar income perkapitanya USD 5.325. Kok bisa yaa !

Ayo ngomong-ayo ngomong ! Masih nggak mau kalah ( Draw aja nggak mau, apalagi kalah ).

Alasannya sudah ada dalam Al-Quran : Belajarlah sampai ke negeri China (Mr. Reasonable)


Jadi masalahnya apa ? Gue jadi bingung !.

Begini kawan ! Katanya, ini katanya lho ! Kata pengamat yang ada di Tipi. Masalah kita di dalam negeri antara lain : Tidak ada kepastian hukum, ekonomi biaya tinggi, produktivitas rendah, akhirnya kualitas dan harga nggak mecing (jauh panggang dari api). Kalau begitu omong kosong kita diminta mencintai produk dalam negeri he he he.

Jadi ! Mengapa perdagangan bebas yang disalahkan ? Itu namanya sakit perut, tapi makan obat sakit kepala, kapan sembuhnya.


Masalah ini pernah ku tanya kepada keluargaku (kebetulan datang kerumah) yang kerja di Departemen Luar Negeri, Dia di bidang Kerjasama Asean, ngerti masalah ini. Waktu itu aku agak emosi. Kok diteken sih ! Negara kita belum siap. Diundur kan bisa ! Begitu aku mencecarnya. Eeee ee e balik aku yang dimarahin.


Kerjasama/Perjanjian ini emberionya sudah dimulai tahun 1992, lalu dilanjutkan dengan pembentukan ASEAN Economic Community pada 2003 untuk direalisasikan pada 2015.

Pada 2002 disepakati perjanjian komprehensif kerja sama ekonomi ASEAN-China yang menjadi basis negosiasi ASEAN-China AFTA yang dilaksanakan pada 2004.

Sejak 2004, tarif nol persen terus berjalan dan berlangsung menjadi 8.654 pos tarif yang sudah nol sebelum 2010, jadi selama ini terus berlangsung,


Untuk ASEAN China FTA pada 2010 sebanyak 1.597 pos tarif sehingga total sampai dengan Januari 2010 menjadi 7.306 pos tarif yang menjadi nol persen.

Pengecualian dari kerjasama itu adalah Negara Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos

Kesimpulannya:

Masalah ini sudah lama (tidak ujug-ujug munculnya). Terus Negara kita mau minta mundur ? Disamakan dengan Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos ? Malu donk ! (Dapat kuliah gratis di meja makan). Banyak lagi yang diomonginnya, ku pikir cukup ini yang ku informasikan.


Sekarang kita balik lagi ke semester awal. Inflasi secara sederhana terjadi karena barang dikit, duit banyak. Obatnya ? Barang ditambah sekalian duit dikurangi (Bunga simpanan dinaikan).

Kalau industry dalam negeri stagnan, barang dari China tidak ada saingan, akhirnya akan masuk semakin banyak. Akhirnya…akhirnya….kita hanya akan jadi penonton. Mau ????

Mari kita obati penyakit : “Kepastian hukum, ekonomi biaya tinggi dan produktivitas rendah,
Jatiwaringin, 0 Agustus 2010

Tradisi Kadarek di Kampungku

Selesai sholat subuh, kaum laki-laki dari seluruh pelosok negeri, tua muda, tanpa memandang hubungan kekeluargaan berbondong-bondong datang ke pemakaman silih berganti (“kadarek”)

Innalillahi wainna ilahi rajiun. Nun jauh disana disatu Nagari Tanjung Barulak Kab. Tanah Datar (Sumbar) ditengah konsumerisme dan individualistis yang melanda sebagian masyarakat kita, alhamdulillah tradisi dari nenek moyang sampai sekarang masih berjalan dengan baik (indak lapuak dek hujan indak lakang dek paneh). Tulisan ini adalah merupakan hasil reportase selama mengikuti prosesi pemakaman Saudara kami yang meninggal dunia hari Kamis malam dan dikebumikan hari Jumat sore, karena menunggu kedatangan keluarga dari rantau. Urutan Prosesi pemakaman dapat kami gambarkan sebagai berikut :

1. Setelah meninggal, Tong-tong/kentongan yang berusia 3 generasi terletak di atas bukit/guguk di wilayah Korong sebesar pohon kelapa berbunyi bertalu-talu, gaungnya terdengar keseantero nagari pertanda ada warga yang meninggal dunia. Bunyinya tergantung usia yang meninggal (2 ketukan untuk anak2 dan 3 ketukan orang dewasa).

2. Semua warga laki-laki perempuan melayat meninggalkan pekerjaan. “Kaba baik (Baralek/pesta) diimbauan, kaba buruk (mati) baambuan, maksudnya semua masyarakat ada hubungan keluarga atau tidak, sekalipun sedang terjadi perselihan dengan almarhum/keluarganya melayat ke rumah duka. Beda dengan pesta yang harus diundang terlebih dahulu. Kaum Ibu membawa sepiring beras berdoa dan mengaji untuk almarhum sesampai di rumah duka.

3. Semua perlengkapan kain kafan, kain panjang untuk selimut mayat, bunga, pengharum, sabun dan lain-lain disiapkan oleh keluarga Bako (keluarga ayah) dan menantu perempuan keluarga besar almarhum.

4. Jumat pagi warga korong gotong royong menggali kuburan. Jumlah warga yang ikut bekerja dan kerapihan kuburan dapat mencerminkan perilaku almarhum semasa hidupnya.

5. Jumat sore sebelum keberangkatan ke pemakaman dan setelah prosesi pemakaman, pihak keluarga/ahli waris memberikan kata sambutan permintaan maaf dan penyelesaian hutang piutang dihadapan seluruh pelayat. Untuk yang kedua kalinya, kaum ibu membawa makanan kecil berikut uang. Kaum Ibu yang melayat ke rumah duka dalam tenggang waktu bisa mencapai satu minggu lama. Kedatangan kaum Ibu dari seluruh pelosok negeri tanpa memandang hubungan kekeluargaan ke rumah duka merupakan kesadaran/kewajiban sosial yang sudah mendarah daging.

6. Jumat malam diadakan tahlilan yang dihadiri oleh kaum laki-laki, sedangkan menantu perempuan keluarga besar almarhum membawa makanan dalam dulang dengan kualitas yang berbeda-beda, tergantung jauh dekatnya hubungan menantu dengan keluarga besar almarhum. Konon pula kualitas makanan ini merupakan persaingan terselubung diantara para menantu.

7. Sabtu pagi selesai sholat subuh, kaum laki-laki dari seluruh pelosok negeri, tua muda, tanpa memandang hubungan kekeluargaan berbondong-bondong datang ke pemakaman silih berganti (“kadarek”) yang dapat membuat jalanan macet saking ramainya. Sering terdapat pertanyaan dari warga luar Nagari tentang acara dipagi itu. Dari informasi yang kami peroleh tradisi Kadarek ini hanya ada di kampung kami Nagari Tanjung Barulak, Batusangkar.

Dari gambaran diatas, jumlah warga yang ikut terlibat dari semua kegiatan dapat mencerminkan perilaku atau tindak tanduk almarhum dimasyarakat semasa hidupnya.
Sepertinya hukum sebab akibat berlaku disini.
Batusangkar, 01 Agustus 2010

Belajar dari Ayam Kampung

Dagingnya enak, telurnya mengandung protein lebih banyak. Harganya lebih mahal dibanding Ayam Ras. Mengapa tidak dipelihara secara intensip seperti ayam negeri?.


Bicara ayam kampung, asosiasi KITA bisa kemana-mana, tergantung sudut pandang. Bisa positive, bisa negative. Rubah sudut pandang jadi positive agar kita jadi bahagia. Begitu yang ku dapat dari Louis Sastrawijaya si Motivator saat ikut Inhouse Traning beberapa waktu yang lalu dan yang kubaca dari buku 100% MOTIVATED! Karangannya. (Pelajaran ke 1).


Sisi positive dari Ayam Kampung adalah : dagingnya enak, telurnya mengandung protein lebih banyak. Harganya lebih mahal dibanding Ayam Ras. High risk, high return. Hidup itu jangan dibikin susah, kalau mau enak yaa mahal ! Begitu celoteh temanku waktu ngobrolin kuliner. Rasa bintang lima, harga kaki lima. Emang ada ? (Pelajaran ke 2)


Berangkat dari statement yang sederhana tentang kelebihan Ayam Kampung, melayang-layang dibenakku pertanyaan. Kok nggak dipelihara intensip seperti ayam negeri?. Daging dan telurnya mahal!. Akhirnya aku mencoba memelihara Ayam Kampung dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Begini ceritanya.


Ayam Kampung memperbanyak keturunan dengan cara mengerami telurnya. Telur menetas karena kehangatan. Oleh sebab itu sangkar bagian dalam kulapis dengan seng dan kemudian kumasukan rumput kering. Induk ayam senang bertelur disangkar yang empuk, bahkan ayam tetanggapun ikut bertelur disana. Semua telur yang dierami menetas, mungkin efek dari seng yang membawa kehangatan. Soal yang enak-enak, binatangpun suka, apalagi manusia (Pelajaran ke 3).


Setelah ayam menetas, aku teringat lagu waktu kecil : Anak ayam turun sepuluh, mati satu tinggal sembilan dstnya. Agar tidak mati, semua anak ayam aku masukan kedalam peti ukuran 1 x 1 x 1 meter. Induknya kumandiin agar kawin lagi supaya cepat bertelur (kata orang tuaku). Apa yang terjadi ? Didalam peti anaknya menjerit: cit-cit-cit (Seperti Anak ayam kehilangan induk. Kenyataan !). Satu minggu induknya merepet disamping peti karena kehilangan anaknya. Siapa yang mau kehilangan anak ? (Pelajaran ke 4)


Dalam peti kupasang bola lampu yang ditutupi dengan seng (seperti Kap lampu petromak). Dimalam hari semua anak ayam tidur dibawah kap tersebut mencari kehangatan. Makanya anak ayam tidur dibawah ketiak induknya, pernah lihat kan!

Kalau masa kecil sampai dewasa anda hidup di Metropolitan mungkin nggak pernah liat, percaya deh, aku nggak bohong he he he. Bahasa Tipce : (Pelajaran ke 5)


Setelah anak ayam berkembang menjadi sebesar burung Merpati, semuanya ku lepas ke alam bebas. Apa yang terjadi ? Sedih hatiku, mengapa kulepas?. Hanya dalam tempo satu hari, semua ayamku habis dimakan anjing dan kucing karena ayamku tidak pernah diajarkan membelah diri. Di dalam peti hidup dimanja dapat makan dan minum setiap hari. Mungkin ini bisa terjadi juga buat anak yang dimanja oleh orang tuanya. Berkaca dari itu, anda tidak boleh berharap banyak kepada pegawai baru untuk langsung tancap gas, perlu dibimbing dulu seperti anak ayam tadi ha ha ha. (Pelajaran ke 6).


Bagaimana dengan Induknya yang kumandiin, apa memang cepat kawin ? ha ha ha.

Ternyata dia bermesra-mesraan dulu dengan si Jago, si Jagopun tau bahwa si betina habis mengeram, belum bersih kali ya ! Masa nipas ?. Kalau manusia yang nggak kuat iman, mungkin sudah Poligami. Kalah sama ayam ha ha ha.

Ayam kampung itu tidak produktip bertelurnya, hanya 120 butir dalam setahun. Beda dengan ayam ras yang bertelur 260 buir per tahun (www.sentralternak.com). Inilah jawaban dari pertanyaan mengapa ayam kampung tidak dipelihara intensip. Cost and benefitnya nggak mecing. Alias rugi atau bahasa si tukang kredit, nggak feasible. (Pelajaran ke 7).

Ayam kampung kok dibahas ! Ada-ada wae he he he

*) merepet (bahasa melayu) = marah-marah.

Tanda Tangan dan Nama Jelas

Tanda tangan kok nggak ada hubungan dengan nama ? Kalau nama dihapus, orang lain tak tahu pemilik tanda tangan itu.


Sekitar tiga tahun yang lalu aku membaca satu artikel tentang judul diatas. Kesimpulan dari artikel itu menyatakan bahwa di Negara maju orang tidak punya tanda tangan, melainkan menulis namanya sendiri sebagai pengganti tandat angan. Alasannya karena mereka percaya kepada orang lain (pada dasarnya manusia adalah baik).


DI Negara kita, dari hasil penerawanganku selama ini, sulit menemukan tanda tangan yang berhubungan dengan nama si pemilik tanda tangan, dengan kata lain kita tidak bisa mengenal sipemilik tanda tangan bila dia tidak menuliskan namanya di bawah tanda tangan itu.


Dari obrolan tentang tanda tangan ini, beberapa teman menyatakan bahwa dia sendiri tidak tahu arti, asal usul dan makna tanda tangannya. Ada yang menyatakan bahwa tanda tangannya mencontoh tanda tangan orang tuanya yang juga tidak ada hubungan dengan namanya (ikut-ikutan).


Sebagian lainnya menyatakan bahwa sengaja membuat tanda tangan seperti grafik yang turun naik tak beraturan dengan alasan agar tidak mudah ditiru dan sulit dikenal oleh orang lain, sesuai dengan yang diajarkan oleh orang tuanya. Nak !. Hati-hati ya.. ntar tanda tanganmu dicontoh oleh orang lain (pemalsuan tanda tangan)


Takut ditiru ?. Kok curigation kepada orang lain sich ! Manusia itu pada dasarnya baik lho !

Emang jabatanmu apa ? Coba perhatikan tanda tangan mantan Presiden Soekarno dan Soeharto. Tanda tangannya sama dengan namanya khan ! Begitulah kira-kira obrolan sambil merokok dan ketawa ketiwi he he he


Dulu aku pernah dapat pelajaran tentang tanda tangan ini dari Bapak Polisi yang bekerja di Laboratorium dan Kriminal Polri. Mereka menyatakan bisa mendeteksi tanda tangan asli dan palsu dari tekanannya, baik tanda tangan yang melingkar-lingkar maupun turun naik seperti grafik nggak beraturan. Tidak ada yang sama, tekanan orang menulis atau menandatangani itu unik. Walau hanya garis lurus bisa dibedakan pemilik garis tersebut. Begitu kesimpulannya.


Ada cerita lucu temanku yang pernah kuliah di Luar Negeri. Di LN tanda tangannya berubah menjadi sama dengan namanya karena ditegur oleh pegawai Bank tempat dia membuka rekening. Ini bukan tanda tangan, tapi urek-urekan kata pegawai Bank melihat tanda tangan asli madein Indonesia.

Terpaksa dirubah dech.


Sekembali ke Indonesia tanda tangan lama dipakai lagi. Mengapa dirubah? Kalau memang baik kok nggak dipertahankan ha ha ha.


Setelah membaca artikel tadi dan merenung-renung baik buruknya, aku memutuskan mengganti tanda tanganku dengan hanya menulis nama, dengan tujuan

1. Hemat, setelah tandatangan tidak perlu menulis nama jelas.

2. Waskat (Pengawasan melekat ). Maksudnya, lebih berhati-hati untuk setiap yang ditandatangani.

3. Sebagai pertanda bertanggung jawab atas setiap yang diperbuat.


Nggak takut ditiru ? Masak sich !

Tips Menyalip Truck

Karena minta jalan secara paksa kepada Truck, sebuah Innova dijebak hingga terjerembab dalam lobang dan pata AS. Masih untung penumpangnya selamat.

Pulang mudik untuk lebaran di kampung adalah suasana yang menyenangkan dan ditunggu untuk melepas rindu dan menghilangkan penat setelah satu tahun bekerja di kota yang hiruk pikuk. Puasa aja belum, kok udah mudik ?

Ini namanya mencuri start ! he he he

Aku kehabisan ide, tapi rindu ketemu teman di dunia maya (Dunia milik Maya ?. Maya yang mana ?). Uda ach……. Jangan pindahkan chanel anda, teruskan membaca apa yang tertulis di bawah ini. Ok !

Dalam tulisan ini kami hanya akan membahas moda transportasi berupa mobil yang dikendarai sendiri berdasarkan pengalaman pribadi nyetir mudik ke Sumatera pulang pergi.

Pembahasan akan lebih dikhususkan pada tehnik mengemudi dan etika atau sopan santun dijalan agar selamat pulang pergi.

Beberapa tips yang mungkin bermanfaat :

1• Tak lari gunung dikejar.
Jangan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Kalau mau balapan tempatnya di sentul he he he

2. Jangan berjalan kalau punya hutang.Maksudnya tunaikan sholat terlebih dahulu. Aku pernah nabrak sampai lampu pecah, padahal hati kecilku berkata. Kok jalan saat azan berkumandang ?. Biar aku yang nyetir karena kamu belum sholat. Begitu permintaanku, namun tak diberikan dan pada akhirnya ybs. nabrak kucing dikeramaian. Untung nggak didemo warga setempat. Masih untung he he he he

3. Lebih baik jalan dimalam hari

Pada malam hari jalan sepi dan terhindar dari panas. Takut !. Jangan sendirian. Konvoi donk !. Cari teman gampangggg…. Banyak diatas kapal penyeberangan atau dirumah makan. Harus kita yang berinisiatif memulainya. Mereka mudah dikenali. 4. Siapkan uang kecil dan rokok

Untuk sedekah di perjalanan. Anda akan mendengar suara merdu dari pengeras suara. Pakkkk. Terima kasih, semoga Bapak selamat sampai ditujuan. Aminnn. Ini bukan riah lho !. Bisa-bisa plat mobil kita juga disebut-sebut he he he. Rokok diberikan kepada pekerja yang sedang bekerja memperbaiki jalan . Tak terlukiskan melihat senyum mereka menerima pemberian yang tidak mereka duga, padahal nilainya nggak seberapa. Kembali dari kampung, jika mereka masih bekerja mobil kita akan diberi prioritas karena mereka mengenal kita (taktik ini jarang dilakukan orang) Percaya dech 5. Minta jalan dengan sopan.Jangan memaksa seperti membunyikan klakson berulang-ulang. Ini berasal dari sumber terpercaya yang bersedia disebutkan namanya, data primer bahasa orang penelitian yang kudapat ketika ngobrol dengan segerombolan sopir truck sambil ngupi-ngupi di rumah makan. Bisa dikatakan curhat sang sopir.Begini isi curhatnya.

Kami juga tahu kalau anda ingin cepat sampai, jangan meminta jalan memaksa seperti membunyikan klakson berulang-ulang. Kalau tetap memaksa kami jebak. Pernah Innova keluaran terbaru kami kasih jalan, padahal di depan ada lobang mengangah sehingga terjerembab patah As. Ngeri khan !. Jika minta dengan sopan, kami kasih jalan pada situasi yang sudah aman.

6. Jangan buang informasi ini, gantungkan di mobil anda seperti menggantung penggantian olie ha ha ha

7. Sebarkan informasi ini kepada teman yang membutuhkan

8. …………………….. Silahkan ditambah, tidak ada undang-undang yang melarang (Hak Cipta Tidak dilindungi Undang-Undang)

9. ………….…………..

10. ………………………

11. Selamat menjalankan Ibadah Puasa.

Selamat mudik, jangan lupa oleh-oleh …………..

Pakaian Bekas Menutup Rezeki

Ngapain disimpan-simpan, hanya memenuhi lemari dan mengundang kecoak.

Itulah advice yang kuterima dari seorang Bapak/atasan sekitar 15 tahun yang lalu. Saat itu si Bapak yang memberi advice baru saja memeluk agama islam (mualaf) dan dilingkungan kerja kami beliau dikenal sebagai seorang yang Dermawan. Kelebihan lainnya karena beliau Paranormal, kata teman2ku.

Saat kami berintekrasi dengan beliau, si Bapak bercerita bahwa dia kedatangan tamu yang tak dikenal, seorang pemuda lulusan S1 minta dicariin kerjaan. Pak, sudah tak terhitung lamaran yang saya kirim, kalau ditimbang mungkin sudah mencapai satu ton, ikut test sampai tahap terakhir ntah sudah berapa kali. Jawaban soal psikotest berbagai model sudah diluar kepala karena saya selalu belajar untuk mempersiapkannya, namun sampai sekarang tetap jadi pengangguran. Pak, tolonglah saya, begitu kata pemuda tadi.

Si Bapak berkata. Hai pemuda. Inangmu (Ibumu) dikampung sangat merindukanmu karena kamu tak pernah memberi kabar kepadanya. Kamu temui Ibumu dan sisir rambutnya yang panjang itu sambil si Bapak memberikan ongkos pulang. Baik Pak, akan saya lakukan dan ternyata tidak berapa lama si pemuda menemui si Bapak. Pak, saya telah melaksanakan saran Bapak. Saya sudah diterima bekerja pada tempat yang saya cita-citakan. Terima kasih atas nasehat Bapak.

Setelah si Bapak selesai bercerita, sekarang giliranku yang minta advice. Si Bapak tertunduk beberapa detik dan berkata.

Dekat rumahmu di kampung, tepatnya dipinggir sawah saat ini sedang dibangun Surau tempat belajar mengaji (memang benar). Nanti saya titip uang untuk bantuan pembangunan surau itu.

Saya lihat dalam lemarimu terdapat banyak pakaian yang sudah lama tak dipakai. Mengapa disimpan ?. Banyak orang lain yang membutuhkannya. Kalau tetap kamu simpan itu akan menutup rezeki, begitu nasehatnya. Percaya atau tidak ?. Aku percaya karena secara logika tidak ada tempat untuk pakaian baru/rezeki masuk kesana karena lemarinya sudah penuh

Bicara soal pakaian bekas, saya percaya bahwa hampir semua orang memilikinya. Ada pakaian bekas yang sudah bertahun-tahun tak disentuh karena sudah ada yang lebih baru, namun disayang karena punya nilai historis atau kenangan tak terlupakan saat masih dipakai. Kalau anda percaya dengan judul diatas, apa salahnya lakukan stock opname lemari pakaian secara priodik. Istilah lainnya, “Cuci Gudang “ Pakaian yang sudah tidak dipakai sumbangkan kepada orang yang membutuhkan.

Harapan saya anda percaya, Percaya dech ! Kok maksa he he he.

Kekeliruan Mendasar Pemain Golf

Matamu harus tetap melihat bola. Jangan lihat hasilnya. Ada 7 (tujuh) orang yang melihat bolamu ( 3 orang pemain + 4 orang caddy). Itulah salah satu nasehat teman yang baru kukenal saat berlatih di Driving Range.

Ideku menulis topik Golf ini terinpirasi oleh sebuah buku terbitan PT. Gramedia yang berjudul “SENSASI GOLF” Investing in Golf by Eko P. Pratomo mantan pemain junior nasional dan saat ini menjabat Presiden Direktur salah satu perusahaan Manajer Investasi terbesar di Indonesia. Isi dari buku ini menyatakan bahwa Golf adalah suatu Investasi, melawan pendapat umum yang menyatakan bahwa Golf adalah pemborosan karena biayanya mahal dan sebagian lainnya menganggap bahwa Golf bukanlah olah raga. Eko menyatakan bahwa apa yang didapatnya saat ini tak terlepas dari Golf yang digelutimya.

Disamping hal tersebut di atas, karena olahragawan berpenghasilan tertinggi adalah Pegolf Nomor satu dunia yaitu Tiger Wood dengan penghasilan pada daftar tahun 2010 sebesar Rp 818 miliar, mengalahkan atlet cabang olah raga apapun (Kompas : Jumat, 23 Juli 2010)

Hal lainnya yang membuat aku terketuk karena prestasi pemain Golf Indonesia sangat parah, tidak satupun yang bisa bermain ditingkat Asean Golf Tour, jauh ketinggalan dari pemain Thailand yang bisa berlaga di US Open, ajang yang sangat bergengsi.

Kekeliruan mendasar yang kumaksud adalah seperti pengalamanku di Driving Range, dimana sebagian besar berlatih memukul memakai Driver (Woods), sedangkan Woods ini hanya dipakai 22% atau 14 kali (10 Hole Par 4 dan 4 Hole Par 5) dari keseluruhan permainan (18 hole, 72 pukulan), sedangkan putting dipakai 36 kali (2 kali per hole)

Kekeliruan mendasar lainnya (masih menurut buku di atas) kebanyakan orang berlatih Golf dimulai dengan ayunan penuh (full swing) baru kemudian ayunan sederhana (putting, pitching & chipping). Ternyata yang benar adalah kebalikannya, ayunan sederhana dulu, baru ayunan penuh.

Kalau kita menonton pemain-pemain Golf tingkat dunia, pertarungan terjadi di Green dengan memakai Putter, tidak ada putting selewer

Untuk pemain dengan jumlah pukulan 80 s/d 100 dari pemainan 18 hole, stick yang dipakai adalah :

- Putting 40%

- Short game (pitching & chipping) 19%

- Pukulan dengan Driver (Woods 22%

- Pukulan dengan besi (iron) 14%

- Pukulan dari situasi sulit (trouble shots) 5%

Semoga bermanfaat

Asuransi dari Sudut Matematika

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Apa boleh buat, takdir telah menimpah. Untung cuma begini, kalau…………. Itulah sebagian kalimat positip atau kalimat penyejuk hati atas setiap musibah yang kita terima. Kadang-kadang kita tak pernah berpikir mengapa musibah ini bisa terjadi. Apakah musibah atau risiko yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dimana penyebabnya diluar kekuasaan kita bisa dialihkan atau ditutupi ?. Pertanyaan sederhana ini menggoda untuk dibahas karena penulis yakin bahwa semua manusia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari risiko yang mungkin timbul. Yang penting usaha dulu, kalau tetap terjadi baru namanya takdir. Betul nggak yaa ! Untuk menghindari risiko yang mungkin timbul ini tentunya kita akan menghitung untung rugi atau biaya yang akan dikeluarkan. Kalau biayanya murah kenapa tidak ?

Sebagaimana yang penulis alami, hidup di kota seperti Jakarta sangat berbeda dengan hidup di kampung. Rumah di kampung dibangun di atas tanah yang luas dan jauh dari tetangga sehingga risikonya relatip kecil. Kalau di kota, punya rumah rasanya bukan main nikmatinya, padahal kiri kanan berdempetan dengan rumah tetangga dan dibeli secara kredit (Kredit Pemilikan Rumah).

Mengingat rumah itu dibeli dengan susah payah dan terdapat kemungkinan musibah yang diakibatkan oleh kekalaian kita sendiri atau kelaian tetangga atau karena penyebab lainnya maka lebih baik kita alihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi. Yang menjadi persoalan berapa preminya ? . Dari pengalaman penulis, biaya premi yang harus dibayar untuk menanggung risiko kebakaran selama masa pertanggungan (satu tahun) adalah sebesar 0,064% dari nilai pertanggungan atau 1/1.563. Angka 1.563 tersebut mengandung arti nilai break event point antara premi dengan nilai pertanggungan. Kapan kita akan menjadi rugi kalau rumah diasuransikan ? Kerugian akan muncul setelah kita membayar premi sebanyak 1.563 kali atau selama 1.563 tahun, namun tidak pernah terjadi risiko. Apabila risiko terjadi pada masa lebih kecil dari 1.563 tahun berarti kita untung karena ganti rugi yang diperoleh lebih besar dari premi/biaya yang dibayarkan. Siapa yang bisa tertawa saat risiko terjadi ? Mereka adalah para pemegang polis. Semoga bermanfaat.

Membaca Versus Menonton

Mengapa anda menunggu ?. Kalaupun harus menunggu pergunakanlah waktu itu untuk membaca. Itulah petuah bijak yang pernah aku dapatkan entah dari mana asalnya. Pokoknya diterima aja he he he.

Banyak cerita atau obrolan yang bisa dibicarakan dari baca membaca ini, seperti temanku waktu SMP yang selalu mengantongi cerita bersambung Kho Ping Ho dan membacanya diselah-selah mengikuti pelajaran. Sebagian besar temanku mengatakan bahwa membaca stensilan jauh lebih seru dari menonton film orang dewasa. Apa stensilan masih ada ? Woiiiiiiiiiii

Seorang Ibu di Bandung mengirim surat ke Kick Andy saking bahagianya karena menemukan anaknya pecandu berat/narkoba di dalam kamar sedang menangis meraung-raung dan minta-minta ampun kepada orang tuanya.

Apa yang membuat anaknya menangis ?. Ternyata si anak baru saja membaca Novel Trilogi Laskar Pelangi. Anak itu saat ini sudah terbebas dari kecanduan narkoba dan telah menyelesaikan pendidikannya. Silahkan anda klik youtube dengan kata kunci Kick Andy kalau mau buktikan he he he.Andrea Hirata penulis Laskar Pelangi berpikir seribu kali saat Riri Riza dan Mira Lesmana meminta izin untuk mengangkat Laskar Pelangi ke layar lebar. Saya khawatir pembaca Laskar Pelangi akan kecewa bila Novel ini dibuat Film. Masing-masing pembaca sudah mempunyai film sendiri dalam imajinasi mereka, demikian alasan Andrea. Keraguan Andrea itulah yang membuat Riri dan Mira merasakan tertantang. Aku akan buktikan bahwa anda tidak akan kecewa dalam hati Riri dan Mira.

Walaupun film Laskar Pelangi memecahkan rekor jumlah penonton, namun umumnya para pembaca Novelnya memberikan komentar “Jauh lebih asyik membaca Novel dibandingkan menonton filmnya”

Kebiasaan membaca menjadi tolok ukur dari kemajuan suatu bangsa. itu yang aku dengar dalam dialog di salah satu stasiun TV sewaktu Mendagri Gamawan Fauzi membicarakan tentang calon Kepala Daerah yang harus melalui seleksi terlebih dahulu. Kita belum bisa menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk memilih Kepala Daerah karena hanya 15% dari penduduk Indonesia yang membaca Koran. Berbeda dengan Negara maju (Amerika) dimana jumlah Koran yang beredar lebih banyak dari pada jumlah penduduknya.

Bagaimana dengan menonton ?. Menonton memerlukan pengorbanan yang begitu banyak : waktu, biaya dan tidak bisa dilakukan dimanapun, sedangkan membaca sangat murah, bukunya bisa dipinjam dan bisa dibaca dimanapun. Di toilet juga asyik he he he.

Kekurangan dari menonton antara lain karena anda sudah dicecoki keinginan sang producer tanpa bisa merenungkan baik buruknya. Makanya menonton sesuatu yang tidak mendidik sangat dilarang buat anak kecil. Khawatir dicontoh mentah-mentah.

Kalau memang begitu, mengapa tidak membaca dari sekarang ?