Minggu, 14 April 2013

The Beatles

Siapa yang tak kenal Beatles – salah satu Band Rock yang paling terkenal ; John Lennon, Paul McCartney, Geoge Harrison dan Ringo Starr ?. Lagu-lagunya sangat familiar ditelinga kita, seperti lagu “Imagine” yang diputar berulang-ulang jika ada musibah. Yesterday, Let it Be, masih tetap abadi sampai sekarang, makin diputar, makin enak didengar. Asyikkkkk Kalau satu persatu lagu Beatles ditulis disini, bisa-bisa server Kompasiana jadi jebol saking banyaknya dan akan kena protes dari Kompasianer yang nggak bisa upload tulisan yang dibuat sambil menunggu sahur. Mungkin….. Lennon dan McCartney mulai main bersama tahun 1957 di Liverpool kampong halamannya. Sayang di Liverpool mereka nggak dapat tempat dan hanya bermain satu jam per hari, memainkan lagu-lagu yang sama (itu lagi-itu lagi) karena waktunya sangat sempit dan membuat mereka jadi nggak berkembang. Tulisan selanjutnya adalah menjawab pertanyaan. Kunci sukses Beatles apakah karena bakat bawaan atau karena kerja keras ? Seorang pemilik klub bernama Bruno membawa Beatles ke Hamburg . Di Jerman Beatles juga berhubungan dengan pemilik klub lainnya. Beatles tidak dibayar mahal, tetapi Beatles mendapat keleluasaan bermain, Delapan jam dalam sehari. Tujuh hari dalam seminggu. Dalam kurun waktu 1960-1962 (satu setengah tahun) Beatles bermain di Hamburg selama 270 malam atau 2.160 jam (270X 8). Mereka harus mempelajari sedemikian banyak lagu dari berbagai band, tidak hanya rock and roll, namun juga sedikit Jazz. Saat Beatles meraih kesuksesan di tahun 1964 mereka diperkirakan naik panggung sebanyak 1200 (seribu dua ratus) kali. Wowwww. Luar biasa banyakkkkkkkk. ! John Lennon berujar : Kami menjadi lebih baik dan memiliki rasa percaya diri yang lebih besar. Kami mendapatkan semua itu karena pengalaman bermain sepanjang malam. Kami mencoba lebih keras lagi, menumpahkan jiwa raga kami kedalam permainan, berusaha membuat penonton tertarik. Di Liverpool, kami hanya melakukan sesi selama satu jam saja, dan kami hanya memainkan nomor-nomor kami yang terbaik, lagu-lagu yang sama pada setiap sesi. Di Hamburg kami harus bermain selama delapan jam lamanya, jadi kami benar-benar harus menemukan cara baru untuk memainkan musik kami. Penulis berpendat kunci sukses Beatles gabungan bakat dan kerja keras, namun persentase kerja keras lebih besar. Tidak ada yang instant. Kecuali Mie Instant atau Kopi Instant.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar