Minggu, 14 April 2013

Indonesia, Surga Bagi Investor

Bank Dunia menilai bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia dalam jangka pendek dan menengah masih sangat baik. Investasi yang telah masuk sebesar USD 7,3 miliar dalam tahun 2010 diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun-tahun mendatang. Saat ini Indonesia bahkan dinilai sebagai tempat Investasi yang paling baik setelah China dan India. Disamping Bank Dunia, Asian Development Bank/ADB memberikan penilaian yang sama dengan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 sebesar 6,1% dari sebelumnya sebesar 5,5%. Tak mau kalah, Majalah Euromoney menyelenggarakan konferensi The Indonesia Investment forum di Hotel Shangrila terkait dengan derasnya Modal Asing yang masuk ke Indonesia. Penilaian positif lembaga-lembaga di atas, karena mereka melihat bahwa Pemerintah Indonesia telah membuat blueprint terpadu tentang konektivitas nasional dan internasional, dalam satu pulau, antar pulau dan keterhubungan international melalui peremajaan atau pembangunan infrastruktur dan menyiapkan regulasi agar Investor swasta dapat berperan pada sector infrastruktur untuk menekan tingginya biaya logistic dan transaction cost yang selama ini dikeluhkan. Prioritas yang telah ditetapkan diantaranya menyelesaikan jalan tol Trans-Jawa, meremajakan rel Kereta Api, memperbaiki effisiensi pelabuhan, pembangunan pembangkit listrik 10.000 mw tahap kedua dengan cara menyederhanakan prosedur bisnis dan investasi. Khusus jalan Tol, Indonesia memiliki 693 KM, sangat ketinggalan dari Negara tetangga Malaysia sepanjang 1.193 KM. Dibanding dengan China ?, jauh panggang dari api, mereka memiliki 46.000 KM. Mengapa Investor Asing memberikan penilaian yang positip ? “Walaupun anjing menggonggong, kafila tetap berlalu”. Bisa jadi ini prinsip Investor Asing itu untuk memilih Indonesia sebagai salah satu Negara tujuan Investasi yang menjanjikan. Sepertinya mereka tidak terpengaruh oleh kejadian kerusuhan di beberapa daerah, entah itu perang antar Gank di Jalan Ampera, Jakarta, kerusuhan antar etnis di Tarakan Kalimantan, Bom yang meledak di depan Pasar Sumber Artha Kalimalang ataupun kritik kepada Pemerintahan SBY seperti kebijakan batuan likuiditas Bank Century dan terakhir Jaksa Agung yang tidak legal. Dari pengamatan sederhana penulis tanpa melalui survey yang njelimet, dapat disimpulkan bahwa kejadian-kejadian tersebut di atas hanya berdiri sendiri dan tidak bisa menyulut emosi masyarakat untuk berkembang menjadi lebih luas. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kesadaran yang cukup tinggi sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Apabila seluruh komponen bangsa dapat menciptakan iklim Investasi yang kondusif, Indonesia yang sejahtera tinggal menunggu waktu. Semoga..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar