Minggu, 14 April 2013

Merger Indonesia dan Malaysia

Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri atau keduanya melebur menjadi satu sehingga muncul satu perusahaan dengan nama baru. Tujuan merger ini bermacam-macam, antara lain 1). agar perusahaan hasil merger menjadi lebih besar sehingga mudah menguasai pasar dan 2) untuk menghindari bentrokan yang saling bunuh membunuh, akhirnya perusahaan lain memanfaatkan situasi yang tidak kondusif ini. Contoh merger 1) relative banyak, sebut saja dua perusahaan telepon Sony dan Ericson yang berubah menjadi Sony-Ericson, di dunia perbankan Internasional sangat banyak yang melakukan merger. Di Indonesia yang paling dikenal adalah merger 4 (empat) Bank Pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Ekspor Impor Indonesia menjadi Bank Mandiri. Saat ini Bank Mandiri menjadi Bank dengan Asset terbesar di Indonesia yang berarti tujuan mergernya tercapai. Contoh merger 2) SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta yang merupakan gabungan dua SMA Negeri bertetangga, yaitu SMA Negeri IX dan SMA Negeri XI yang masing-masing berdiri tahun 1959 dan 1960. Kedua sekolah ini bergabung pada 5 Oktober 1981, karena selalu tawuran (bentrok), masing-masing mengklaim SMAnya paling jago. Setelah digabung menjadi SMA 70 prestasinya terus meroket menjadi SMAN Plus tingkat Kotamadya Jakarta Selatan, membuka Layanan Program Percepatan Belajar (kelas akselerasi), menjadi SMAN Plus Tingkat Provinsi DKI, membuka Layanan Program Sertifikasi Internasional A/AS Level yang mengacu pada University of Cambridge International Examination (kelas internasional), menjadi SMAN Plus Standar Nasional dan mulai tahun ajaran 2006-2007, ditetapkan sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Kebalikan dari Merger (penggabungan) adalah perpecahan dari satu menjadi beberapa bagian. Sebagai contoh adalah perpecahan Uni Soviet menjadi beberapa Negara yaitu : Albania, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Macedonia, Rumania, Serbia dan Montenegro, Hongaria, Ceko, Yugoslavia, Polandia dan perpecahan Indonesia dengan Timor Timur. Kalau diperhatikan Negara-negara pecahan Uni Soviet dan Timor Timur sementara ini dapat kita simpulkan bahwa perpecahan lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya. Indonesia dan Malaysia Indonesia dan Malaysia adalah merupakan dua Negara bertetangga, adik-kakak yang berasal dari rumpun yang sama (melayu). Sebagai bukti PM Malaysia sekarang yaitu Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak atau biasa disapa Najib Tun Razak mengakui bahwa dirinya berasal dari Makasar. Disamping itu pula PM Malaysia Yang Amat Berhormat Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, Masa jabatan 31 Agustus 1957 – 22 September 1970 konon berasal dari keturunan Pagaruyung Sumatera Barat. Bukti adik-kakak dan serumpun lainnya bahwa di Malaysia ada Nagari Sambilan dengan rumah adat dan bahasa sehari-hari adalah bahasa Minang. Nagari Sambilan ini mempunyai beberapa Nagari yaitu : Sungai Ujong, Jelebu, Jehol, Rembau, Segamat, Naniang, Kelang, Pasir Besar, dan Jelai. Dengan analisa sederhana atau obrolan di warung kopi dapat disimpulkan bahwa kondisi SMA Negeri IX dan SMA Negeri XI sehingga melahirkan SMA 70 sama dengan kondisi Indonesia dan Malaysia saat ini. Kalau memang kesimpulannya begitu, MERGER adalah merupakan solusi yang tepat untuk keluar dari permasalahan yang berlarut-larut, timbul tenggelam antara Indonesia dan Malaysia. Manfaat apa yang akan di dapat dari hasil Merger ? Gabungan kedua Negara ini akan menjadi Negara dengan penduduk sebanyak 264 juta (Indonesia 234 juta + Malaysia 30 juta) hampir menyamai Amerika Serikat (308 juta) sehingga akan menguasai kawasan Asia Tenggara dan tidak tertutup kemungkinan menguasai dunia karena kedua Negara mempunyai kekayaan alam berlimpah. Indonesia dapat belajar banyak dari Malaysia terutama cara membasmi Korupsi karena Malaysia adalah peringkat 56 sedangkan Indonesia peringkat 1 dari 180 Negara. Manfaat lainnya , TKI yang katanya sering bin onar akan hilang dengan sendirinya. Ada-ada wae

Tidak ada komentar:

Posting Komentar