Senin, 15 April 2013

Syair Lagu Tidak Mendidik.

Omong-omong soal musik, aku pikir semua orang pasti senang, , apakah itu laki-laki, perempuan, tua muda dan kaya atau miskin… sama saja. Tak peduli musik itu ada suara vokalnya (lagu) atau hanya musik instrumental dari sebuah gitar, piano ataupun hanya botol kosong yang diketuk dengan sebuah sendok, bisa membuat pendengarnya ikut terhanyut dan tak sadar berjoget-joget di depan mertua ha ha ha Begitu dahsyatnya pengaruh dari musik ini, kepada bayi yang masih dalam kandunganpun disarankan untuk diperdengarkan musik klasik. Itu saran yang pernah kubaca. Apakah ada dampak positif setelah bayi lahir ?. Percaya aja dech ! Kok repot he he he. Musik juga pernah mengakibatkan beberapa remaja putri yang baru puber meninggal menggenaskan terinjak-injak saat menonton konser Band pujaannya. Si cowok menyesal tak habis-habisnya dan jadi patah hati karena dulu pernah berjanji sehidup semati “adinda, dunia ini milik kita berdua, yang lain hanya ngontrak” begitu kira-kira rayuan sang cowok he he he Karena diyakini musik sangat berpengaruh, dijaman orde baru ada beberapa lagu yang dicekal karena katanya : cengeng, tidak mendidik yaitu lagu “Hati yang Lukah” atau lagu yang syairnya membuat merah kuping penguasa seperti lagu yang menceritakan tingkah laku DPR yang tidur saat sidang, begitu kira-kira alasan yang berwajib. Tak pikir-pikir, aku juga sependapat untuk mencekal lagu yang memang secara logika syairnya tidak mendidik. Coba anda dengar baik-baik syair lagu “Hati Yang Luka” yang menceritakan pertengkaran suami istri. Menurut logika sederhana, pantesan aja mereka bertengkar karena memang berasal dari keluarga yang juga sudah bercerai, tak percaya ?. Ini bukti secuail syairnya. Pulangkan saja aku pada Ibuku atau Ayahkuuuuuuu… Berarti Ibu dan Ayahnya sudah bercerai khan ! Kalau belum bercerai syairnya akan menjadi “Pulangkan saja aku pada Ibu dan Ayahkuuuuuuu…” Bisa-biasa aja ! Disamping lagu di atas, ada syair lagu yang kurang pas kalau kita hubungkan dengan keyakinan kepada Tuhan/Allah yaitu lagu yang dinyanyikan oleh Ruth Sahanaya yaitu : Mungkin hanya Tuhan yang tau segalanya…. Judulnya apa ya !. Lali aku.. Apanya yang keliru ?. Menurut keyakinanku, Tuhan itu pasti tahu, jadi syairnya yaitu kata mungkin diganti menjadi pasti sehingga berubah menjadi: Pasti hanya Tuhan yang tau segalanya…… Betul nggak ? he he he Kalau tak renung-renung, beberapa syair lagu yang kiranya perlu mendapat perhatian seriousa agar bisa membawa dampak positif kepada pendengarnya adalah : 1. Malu aku malu pada semut merah (Obbie Meshak). Malu kok pada semut, harusnya pada manusia donk !. Bisa jadi ini yang membuat malu sangat mahal dinegeri ini. Jadi percuma berteriak meminta/mendemo seseorang yang gagal untuk turun dari jabatannya Mungkin…… 2. Tanyakan pada rumput yang bergoyang ( Ebiet G Ade). Makanya banyak persoalan sulit mendapatkan jawaban yang memuaskan alias tak pernah tuntas he he he 3. Mengapa begini, mengapa begitu (Broery Pesoelima). Sampai kini, seingatku belum ada jawabannya lho ! Silahkan anda jawab ! Kalau mau. Anda juga tidak berdosa kalau mau menambahkan contoh lainnya, karena hak Cipta Artikel ini tidak dilindungi Undang Undang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar