Senin, 15 April 2013

Sisa Piala Dunia. Selalu Ada Maaf.

Piala Dunia di Afsel yang diselenggarakan pertama kali di benua Afrika memberikan kejutan-kejutan kepada penonton karena aksi individu yang menawan dan kerjasama team yang begitu kompak. Spanyol telah membuat sejarah baru keluar sebagai juara untuk yang pertama kalinya. Kejutan-kejutan tersebut dan hal-hal lainnya diluar Sepakbola sayang dilewatkan untuk tidak diperbincangkan. Inggris salah satu kiblat Sepak Bola yang terkenal dengan Liganya, sangat berambisi untuk mengulangi prestasi yang pernah dibuatnya tahun 1966. Pada tahun 1998 di Prancis disaat generasi David Becham dalam kondisi puncak, Inggris kembali gagal pada adu Pinalti melawan Argentina antara lain karena David Becham mendapat kartu merah. Untuk mewujudkan mimpi itu, Inggris rela membayar gaji Pelatih Capello sebesar Rp 121 milyar per tahun. Konon Capello adalah pelatih dengan gaji tertinggi pada Piala Dunia 2010 ini. Langkah Inggris untuk meraih Piala Dunia sepertinya akan berjalan mulus dengan terciptanya gol dimenit ke empat oleh Steven Gerrald saat menghadapi Amerika Serikat. Namun apa nyana, kemenangan yang sudah dalam genggaman, gagal diraih karena penjaga gawang Robert Green melakukan blunder. Bola tendangan lemah Clint Dempsey terlepas dari tangkapannnya sehingga skor berubah menjadi 1-1 sampai pluit akhir berbunyi. Kok kiper seperti ini dipakai ?. Kesalahannya sangat mendasar ! Saya meragukan kemampuan Green, ujar Iger Kasilas kiper Spanyol, dan berbagai macam komentar yang muncul atas kecerobohan Robert Green ini. Komentar pedas atas blunder Green menurut hemat penulis ada benarnya karena pemain piala Dunia adalah pemain Pro yang membawa nama Negara dan kesalahan dalam Piala Dunia entah kapan bisa dibayar, berbeda dengan liga yang main setiap pekan. Penulis ingat pepatah waktu SD “ Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya”. Sering juga kita mendengar istilah “Kartu Mati” atau tiada maaf bagi seseorang yang telah melakukan kesalahan. Kita menutup mata atas rehababilitasi yang dilakukannya. Apakah Green menerima seperti hukuman di atas ? Rob, saya selalu ada di belakang anda. Anda beberapa kali menyelamatkan gawang dari kebobolan. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah. Kesalahan yang anda buat tidak disengaja. Begitu kata Steven Gerrrald sang Kapten. Lain lagi komentar Capello. Itu adalah tanggung jawab saya (Pantesan Green tetap dimainkan). Saya yang memilih Green untuk berdiri di bawah mistar. Capello : Engkau adalah pemimpin sejati yang tidak melempar tanggung jawab. Gerrald : Engkau benar-benar sahabat yang membangkitkan semangat teman yang sedang terpuruk. Pelajaran apa yang bisa dipetik?. SELALU ADA MAAF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar