Senin, 15 April 2013

Tantowi Yahya, Anggota DPR Pensiunan MC

Pria kelahiran 1960, Wong Kito Galo (Palembang) Ayah dari Muhammad Adjani Prasanna Yahya ini menarik untuk dikenal lebih jauh karena dia menceburkan diri menjadi Anggota DPR, lembaga yang diakuinya sendiri sudah mendapat stigma negative dari masyarakat. Apa yang kau cari Palupi ?. Bisa jadi pertanyaan ini cocok untuk diajukan kepada Pria yang pernah menjadi guru les Bahasa Inggris saat kelas 2 SMA, mantan resepsionis di Hotel Borobudur yang telah mencapai cita-citanya menjadi orang beken dari profesi Pembawa Acara (MC) Gita Remaja-TVRI dan kuis bertaraf internasional, Who Wants To be a Millionaire di RCTI, yang dibawakannya dari tahun 1999 hingga 2006. Kerja kerasnya di dunia hiburan diganjar dengan penghargaan sebagai The Most Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards selama 2 tahun berturut-turut (2003 dan 2004). Prestasi lain diluar kesibukan menyanyi dan MC, Tantowi terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006. wakil Indonesia di Eisenhower Fellowship, sebuah event internasional yang mempertemukan wakil-wakil dari berbagai Negara yang dihadiri oleh para politikus, pejabat tinggi pemerintahan ataupun pegusaha. Dalam event itu, Tantowi adalah satu-satunya orang yang mempunyai background entertainment. Berkat dorongan kedua orang tuanya, terutama sang bunda agar dia banyak membaca, Tantowi dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia (DBI) tahun 2006 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) untuk mendorong meningkatkan minat baca masyarakat. Menyimak wawancara beliau di salah satu Radio Swasta, pilihan menjadi Anggota DPR dengan modal hampir Rp 1 miliar sudah dipersiapkannya beberapa tahun yang lalu dan baru priode ini merasa siap mental dan siap secara financial. Jabatan sebagai Anggota DPR yang membawahi Bidang Luar Negeri ditekuninya selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Walaupun Tata Tertib DPR tidak melarang, untuk menghindarkan kesan bahwa Jabatan Aggota DPR bukanlah profesi sambil lalu dan rasa tanggung jawab kepada masyarakat Palembang yang memilihnya, beliau rela meninggalkan dunia hiburan yang telah melambungkan namanya, menolak order sebagai Pembawa Acara malam tahun baru dengan bayaran Rp 200 juta sekali tampil, empat kali bayaran sebelum menjadi anggota DPR. Woww…….. Dari sekian banyak prestasi yang telah dicapainya, ternyata Tantowo Yahya dan adiknya Helmi Yahya (Raja Kuis) yang prestasinya tak kalah mentereng. dimasa kecil hidup di rumah kontrakan dengan hanya dua helai celana pendek dan sepatu sobek. Ayahnya selalu menjawab besok (entah kapan) untuk setiap permintaannya. “Sengsara membawa nikmat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar