Kamis, 03 Juni 2010

Demam Piala Dunia



Virus Piala Dunia di Afrika Selatan, 11 Juni - 11 Juli 2010 telah menyebar ke seantero dunia dan belum ada vaksin yang bisa mengobatinya. Kok Menteri Kesehatan adem-adem aja ya!. Apa menunggu korban lebih banyak lagi ? ha ha ha.

Piala Dunia yang dimulai tahun 1934, kali ini sedikit berbeda dibanding sebelumnya karena tuan rumah Afsel dan Juara bertahan Italia harus mengikuti babak penyisihan, untung mereka lolos. Kalau nggak lolos, bisa-bisa rakyat Afsel memboikotnya dan Italia tak mau menyerahkan Piala kepada Panitia. Terus apa yang diperebutkan he he he

Dari 32 tim yang ikut mewakili 5 Benua, yang paling santun adalah Australia, hanya 1 tim dan yang paling rakus Eropa (13) disusul Amerika (8), Afrika (6) dan Asia (4)

Dari 7 tim unggulan peringkat FIFA, yang terbanyak Eropa (Spanyol, Belanda, Italia, Jerman, Inggris), Amerika (Brazil dan Argentina), Afrika diwakili Afsel, karena mereka tuan rumah. Asia dan Australia Nihil (sangat sopan), sama dengan KA Ekonomi yang selalu memberikan jalan kepada KA Eksekutif. Tim unggulan mendapatkan keuntungan tidak satu Group, hingga berpeluang lolos ke babak berikutnya.

Dari prediksi yang aku kotak-katik, kelihatannya Brazil akan keluar sebagai juara karena lawan yang akan ditemuinya pada babak :
16 besar, Swis nggak ada pemain yang ngetop,
8 besar Belanda, temperamental, sembilan kartu merah lawan Portugal Piala Dunia di Jerman
4 besar, Inggris, akan menyesal membayar Fabio Capello sebesar Rp 121 milyar setahun, hanya Liganya yang yahud dan buat pemain Inggris mereka sudah senang karena tahun lalu tak lolos Piala Eropa.
Final, Spanyol belum berpengalaman jadi juara Dunia. Cukup juara Eropa aja.
Disamping alasan diatas, Brasil sudah 5 kali juara dan bisa juara di luar Benuanya (Eropa/Swis tahun 1958 dan Asia/Korea tahun 2002).

Indonesia ada dimana?. Indonesia sengaja tidak ikut Piala Dunia karena Indonesia sudah puas jadi Juara Dunia Korupsi, begitu menurut data Political and Economy Risk Consultancy (PERC), Skor Indonesia 9,27 dalam skala 0-10, di mana 0 berarti sangat bersih, dan 10 sangat korup, Hebat ya !

Dibandingkan dengan Malaysia. Indonesia kalah segalanya. Malaysia berperan di Piala Dunia sebagai pengadil/wasit yaitu Subkhiddin Mohammed Salleh yang menjadi wasit internasional sejak tahun 2000, ia juga merupakan seorang guru di sebuah sekolah menengah kejuruan di Nibong Tebal, Penang.
Kalau dikaitkan dengan peringkat Negara terkorup, wasit Piala Dunia berbanding lurus dengan peringkat Korupsi : Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand, India, Cina, (Nihil) Malaysia Subkhiddin Mohammed Salleh).
Kok ada hubungan antara Sepak Bola dan Korupsi?. Indonesia tidak ikut piala dunia apa mungkin karena pemainnya bisa disogok ? Entahla……………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar