Kamis, 17 Juni 2010

Demam Piala Dunia (Menonton Pemain)


Hiruk pikuk Piala Dunia 2010 di Afsel yang baru pertama kali dilaksanakan di Benua Afrika telah menghipnotis sebagian besar warga dunia, tak mengenal kaya-miskin, anak2-orang tua, laki-perempuan secara tiba-tiba berubah menjadi komentator.
Penulis belum dapat membuktikan apakah teman-teman kita yang berkelamin ganda (banci) ikut terlibat ? Nggak taulah yauuu…………Kamu gitu dech !
Republik Afirika Selatan atau Uni Afrika Selatan merupakan negara tertua di Benua Afrika dan nasibnya hampir sama dengan Negara kita Indonesia yaitu sama-sama pernah di jajah oleh Belanda.
Afsel dijajah Belanda tahun 1652 karena disana ditemukan cadangan berlian yang berlimpah, karena itu Inggris juga berminat menjajah Afsel sehingga terjadi Perang Britania – Belanda.
Di Indonesia juga terjadi perang Inggris vs Belanda. Kalau nggak keliru tahun 1948.
Penjajah Belanda mereka sebut Afrikaner, sedangkan kita menyebutnya Kompeni.
Disamping ada kesamaan, terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara Indonesia dan Afsel yaitu mereka adalah anak kemaren sore, maksudnya baru mulai membangun negerinya sejak dipimpin Nelson Mandela tahun 1994, setelah selama ini berkutat dengan sistem politik Apartheid. Indonesia sejak tahun 1998 mereformasi (merubah) system politiknya tapi keliatannya berubah menjadi …………….?? Jawab aja sendiri he he he
Yang juga perlu diacungi jempol, adalah sikap Mandela yang mundur dari kursi tahun 1997, padahal rakyat Afsel masih menginginkannnya jadi Presiden. Keliatannya Mandela memilih menjadi Bapak Bangsa sehingga namanya selalu menjadi buah bibir dimanapun.
Kalau di Indonesia ?. Terinspirasi oleh almarhum pelawak Bagio memberikan semboyan “ Sudah duduk lupa berdiri” pada iklan kursi Ligna yang kutonton di TV Hitam Putih melalui TVRI. Kalau doeloe sudah banyak TV berwarna dan TV Swasta dapat izin seperti sekarang, mungkin semboyan “ Sudah duduk lupa berdiri” ini akan dipakai dalam segala segi kehidupan…………he he he.
Sementara Afsel jadi tuan rumah Piala Dunia, kita sudah senang jadi penonton. Saking senangnya, bioskop Megablizt tempat nonton film berubah jadi tempat nonton bareng.
Media cetak (Koran dan Majalah) sebagian besar halamannya memberitakan pernak-pernik Piala Dunia. Mulai dari sejarah Piala Dunia, Pembagian Group. Prediksi hasil pertandingan sampai Profil Tim lengkap dengan foto-foto pemainnya. Berita-berita yang menggemparkan seperti Gayus dan serangan Israel kepada Relawan hanya dapat porsi dihalaman belakang dan terjepit.
Media Elektronik yang menayangkan Sinetron dan Debat Kusir yang berbelit-belit tak lagi ditonton. Remote Control mukanya cemberut karena tak pernah disentuh selama jam tayang Piala Dunia, padahal selama ini jadi rebutan antara anak dan orang tua he he he.
Tak mau kalah dan supaya tidak dianggap kurang gaul, gadis-gadis yang lagi puber dan ibu-ibu mudah yang baru melahirkan dengan cermat mengikuti pemberitaan Pila Dunia.
Umumnya kaum hawa itu menjagokan Itali akan keluar sebagai Juara.
Alasannya ??? Pemain-pemain Itali ganteng-ganteng sich !
Ternyata selama ini mereka bukan menonton permainan Sepak Bola.
Melainkan « Menonton Pemain » he he he

Tidak ada komentar:

Posting Komentar