Jumat, 14 Mei 2010

WELCOME TO SURABAYA

Bicara tentang Surabaya kota nomor 2 terbesar di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1293 dengan penduduk +/- 3 juta orang takkan habis-habisnya.
Sebagian orang, taunya Surabaya adalah Kota Pahlawan (positif) dan identik dengan Bonek (negative). Saking nekadnya, aku pernah dapat kiriman foto Bonek berbaju hijau bergelantungan di pesawat melalui BBM di Group TL Community. Siapa sih yang iseng?
Disini aku hanya akan menceritakan yang positip saja, kata orang positive thinking he he
Kalau ditanya kepada Pak De or Bu De, taunya Gubernur Jatim adalah M. Noer. Basofi Sudirman (tak semua laki-laki) dan Gubernur sekarang yang dipilih dua babak seperti pertandingan, dijawab : bukan Gubernur, tapi pengganti ha ha ha.
Ketemu teman, tegurannya : Diancuk kowe dan kata-kata jorok lainnya yang melambangkan keakraban. Beda dengan daerah lain yang penuh tata krama, sambil membungkukkan badan dan suara hampir tak terdengar (kromo injil); jos pundi kabaripun……..
Pertama kali ke Surabaya tahun 80an, aku nginap di rumah teman Jl. Biliton, Gubeng. Paginya makan soto Gubeng asli yang disudut (sekarang sudah arwarahum). Nasinya kecil-kecil dibungkus daun . Weenakkkk tenannnn……
Ex Legacy dinas di Surabaya aku nginap di Hotel Simpang, malam pertama mau keluar makan, ada yang menawarkan dengan harga ….aku tolak, saking seringnya menolak beberapa hari kemudian didiscount sampai 90%. Terusss….Jangan negative tinking he he he…
Waktu aku dinas di Mandiri Niaga, dapat mobil pinjaman KMnya baru 6 (Enderayen).
Pernah suatu malam dari Hotel Santika aku ke rumah kakak di daerah Tandes, Banjar Sugihan lewat Mayjen Sungkono terus tersesat masuk ke perumahan. Aku mutar-mutar cari jalan keluar dan ketemu anak usia SMP lagi ngamen, ku tegur dan kunaikan ke mobil menuju rumah kakakku. Aku ceritakan kepada kemenakanku bahwa aku ditemani tukang ngamen. Om kok berani ?. Hati-hati lho !. Aku jawab bahwa tukang ngamen itu adalah Malaikat yang diutus Allah tuk membantuku. Alhamdulillah….
Waktu chek in, aku bilang dengan Receptionist. Minta kamar yang boleh merokok.
Pak ! Dilingkungan Hotel ini tak boleh merokok, begitu jawabnya dan tiba-tiba sesorang nyolekku, nanti merokok sama saya kata Pak Isa (Direktur Hotel Delta) mantan GH dan teman waktu jadi Auditor. Jam 19.30 kumpul di Lobby, kita makan keluar, begitu perintah Pak Isa. Dua temanku terheran-heran. Malam itu mantan GH jadi sopirku keliling kota dan sempat berkunjung ke Museum Sampoerna yang sangat antik. Rugi kalau nggak ke sana he he he
Besoknya aku mampir ke CBC Surabaya dan sempat ngobrol dengan Mas Tori. Setelah sholat Jumat aku ditarik oleh Mas Puguh untuk menghadiri ulang tahun seorang nasabah di ruang meeting, aku duduk di samping Pak Didiek, Pak SBR dan nasabah yang jadi penganten. Teman-teman yang belum mengkenalku bertanya-tanya dalam hatinya ?
Yang disebelah pak Didiek Group Head apa ????? Aminnnnnn.
Rek, Ayo Rek, melaku-melaku neng tunjungan…………
Di depan Hotel JW Marriot…….
Anda bisa makan Rawon setannnnn………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar