Sabtu, 22 Mei 2010

BUSWAY DARI SUDUT MATEMATIKA


Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit , meniru sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaannya dimulai tahun 1997 dan baru terealisir 7 tahun kemudian atau tahun 2004 untuk Koridor 1 (Blok M - Kota).

Definisi Busway (bus cepat) entah dari mana kamusnya, karena jarak Blok M- Kota sepanjang 12,9 KM ditempuh dalam waktu 40 menit atau kecepatan rata-rata 19,35 KM dibulatkan 20 KM perjam. (Sumber : Suara Transjakarta : Panduan Menghitung Waktu Perjalanan)

Tujuan Busway ini sangat mulia, yaitu mengurangi kemacetan lalu lintas, namun “Busway Gagal Berbuah Macet”, begitu judul rubrik Nasional (Transportasi) Majalah Gatra No. 06 Tahun XVI 17-23 Desember 2009.

Menyimak Artikel pada Majalah Gatra tersebut, pada tahun 2010 dengan asumsi 70% kendaraan terdaftar STNK yang ada di Jalan, luas kendaraan di jalan adalah 36.625.773 m2 hampir sama (91%) dibandingkan dengan luas jalan 40.089.765 m2
Berdasarkan pertumbuhan rata-rata kendaraan dan pertumbuhan luas jalan, tahun 2011 di prediksi luas kendaraan di jalan adalah 40.105.222 m2, lebih besar dari luas jalan 40.093.774 m2. Macet total donk !. Ampunnnnnnn…….

Yang menjadi pertanyaan, mengapa kendaraan begitu banyak ?. Karena buruknya transportasi yang tak mengalami perbaikan signifikan, begitu katanya.
Dari data di atas, untuk mengatasi kemacetan tentunya jumlah kendaraan yang harus dikurangi, Bagaimana caranya ?. Kembali ke definisi Busway (bus cepat), mempercepat jalannya bus melebihi 20 km per jam.
Untuk mengurangi jumlah kendaraan, atau pengguna kendaran pribadi berpindah ke Busway pada jalur Koridor 9 (Pinang Ranti – Pluit) sepanjang 29,9 km yang akan dimulai bulan Nopember 2010, terlambat dari rencana semula bulan Maret 2008 dapat kami ilustrasikan (asumsi) sebagai berikut:

Waktu tempuh Pinang Ranti – Pluit selama 92 menit. Jarak antar mobil 20 meter, maka jumlah kendaraan sepanjang koridor 9 yang selama ini melalui jalur Busway = 29900/20 = 1.495 unit. Waktu operasi selama 10 jam. Jumlah jendaraan yang melalui jalur Busway selama sayu hari adalah 10/92 X 1.495 unit = 9.750 unit.
Konsumsi BBM per kendaraan per hari sebanyak 10 liter dan subsidi Rp 1.000/per liter, maka jumlah subsidi yang bisa dihemat adalah 9.750 X 10 X Rp 1.000,- = Rp 97.500.000.-
Dengan asumsi yang sama, jumlah subsidi yang bisa dihemat untuk koridor 1 – 10 selama satu tahun adalah 9.750 X 10 X 12 X 25 X Rp 1.000 = Rp 29,25 milyar.
Banyak juga ya!

Jumlah penumpang kendaraan pribadi sebanyak 2 orang, dan kapasitas penumpang busway sebanyak 50 orang. Untuk menampung yang pindah ke busway dalam satu trayek diperlukan sebanyak 60 unit busway yaitu (2 X 1.495) / 50
Tertundanya pengoperasian Busway Koridor 9 tersebut, sesuai informasi Kepala Dinas Perhubungan DKI M. Tauchid disebabkan karena penentuan tarif per kilometer bus yang baru disepakati oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan belum ditunjuknya operator yang mengelola koridor ini.
Untuk mempermudah perhitungan tarif dan memberikan benefit kepada operator busway, menurut hemat kami, penghematan subsidi BBM perlu diperhitungkan dalam komponen perhitungan di atas.

Perhitungan tersebut di atas, hanya menghitung jumlah kendaraan yang selama ini melalui jalur Busway yang akan pindah ke jalur lain karena beroperasinya busway agar tidak menambah kemacetan karena berkurangnya satu jalur dengan kata lain belum mengurangi kemacetan. Untuk mengurangi jumlah kendaraan lebih banyak lagi, tentunya diperlukan busway yang lebih banyak pula. Berapa jumlah busway yang harus disediakan ?. Berapa banyak jumlah subsidi yang bisa di hemat ?
Hitung aja sendiri ha ha ha ha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar