Minggu, 04 April 2010

TAKE OVER

Teman-teman sekalian, sebagaimana diketahui, kemaren kita RKK dengan Group Head membahas perpanjangan nasabah PT. Tetap Setia (bukan nama sebenarnya). Alhamdulillah lulus tanpa her (tidak mengulang).
Puk puk puk,. tepuk tangan seluruh peserta breafing tanda bersuka cita. Itulah berita gembira dipagi hari yang kami terima dari RM PT. Tetap Setia. Berarti Addendum Perjanjian Kredit sudah bisa ditandatangani. Mengingat jatuh temponya tinggal beberapa hari, agar RM dan Legal Officer mempersiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk penandatangan Addendum tersebut. Demikian pesan CBC Manager.
Bank Mandiri, Terdepan, Terpercaya, Tumbuh bersama Anda. Yes,Yes,Yes. (Sambil mengepal tangan). Kalimat penutup mengakhir breafing setiap pagi di unit kerjaku.
Sekitar jam 11.00, RM PT. Tetap Setia dengan muka pucat pasih menghampiriku dengan suara hampir tak terdengar. Pak, Bapak Setiawan (bukan nama sebenarnya) Dirut PT. Tetap Setia tidak bersedia menandatangani Addendum Perjanjian Kredit karena akan ditake over oleh Bank Swasta. Aduh…mau dikemanain muka gue, kemaren baru terima bonus yang jumlahnya lebih besar dari tahun lalu. Aku bisa nggak mencapai target dan dan dan…..kekecewaan yang kutebak dari wajah RM tersebut.
Di take over ?. Kok bisa ?. Mau bercerai ?.Hubungan kita dengan nasabah ini harmonis, seperti pasangan Shopan Shopian dan Widyawati. Kan tidak pernah ada gossip di Infotaiment mengenai ketidak hormanisan hubungan kita !. Begitu Statementku.
Setelah makan siang aku dan RM menemui Bapak Setiawan mewakili CBC Manager yang sedang meeting di Kanpus. Diatas mobil aku mendiskusikan mengapa PT Tetap Setia ingin bercerai . Sesampainya di kantor PT. Tetap Setia, Bapak Setiawan duduk di depan mushollah sambil merokok dan tidak menghiraukan kedatangan kami. Kami berdiri di depan pintu masuk kantor PT. Tetap Setia sambil menunggu Bapak Setiawan. Aku yakin, teman2 dapat merasakan gejolak apa yang ada dibenakku melihat tingkah Bapak Setiawan itu. Akhirnya Bapak Setiawan datang menghampiri kami dengan senyum yang dipaksakan dan membawa kami masuk.
Bapak Setiawan menyodorkan kepada kami SPPK dari Bank Swasta dalam beberapa versi, rupanya Bank Swasta itu selalu mengupdate SPPKnya sampai apa yang ditawarkan disetujui oleh nasabah yang jadi buruannya.
Pak Setiawan : Sebetulnya ada apa sih ? Kok bisa seperti ini ? Apa salah kami ?. Hubungan kita secara pribadi baik-baik saja (seperti UUD 45 dan Pancasila, tak pernah berantem ha ha ha). Ini hanya masalah bisnis, begitu kata Bapak Setiawan.
Pak, beri kami waktu untuk mengevaluasi permohonan Bapak. Please !
Akhirnya aku bernyanyi di depan Bapak Setiawan:
Apakah salahku padamu. Hingga dikau pergi ? (Judul : “Mengapa Tiada Maaf” by Yuni Shara)
Sampai di Kantor kuceritakan masalah ini kepada CBC Manager dan kami menganalisa mengapa ini terjadi. Pak, doeloe anak kita hanya satu, sekarang sudah punya adik (Pertumbuhan kami cukup tinggi). Kakaknya jadi cemburu, kasih sayang lebih banyak buat adiknya ha ha ha. Jangan sampai hilang kambing hilang ayam (nasabah baru nggak dapat nasabah existing pergi). Lengkap sudah penderitaan, begitu tanggapan CBC Manager.
Setelah nasabah setuju dengan apa yang ditawarkan, kami melaporkan ke GH berita gembira tersebut dan kami dapat pencerahan dari GH sbb.:
Untuk diketahui, Bank Mandiri adalah analis Bank Swasta. Nasabah Bank Mandiri langsung mereka berikan SPPK dengan tawaran yang lebih menggiurkan. Kuenya hanya itu-itu aja. Kalau mau tetap hidup kue orang lain jadi halal. Segitunya yaaa……! Oleh sebab itu agar lakukan relationship yang baik dengan nasabah dsb dsbnya.
Saya dengar mereka kekeh mau bercerai. Kok bisa ditahan ? Tanya Ibu/Bpk. GH. Ku ceritakan bahwa aku bernyanyi didepan bapak Setiawan dan kuulang nyanyian itu :
Apakah salahku padamu. Hingga dikau pergi ? (Luluh juga hatinya)
Ibu, Bapak GH dan seluruh yang hadir tertawa sampai meneteskan air mata, ha ha ha.
Note : Bapak Setiawan telah menandatangani Addendum Perjanjiian Kredit.
Puasss….Puasssss (Gaya si Tukul)..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar