Rabu, 21 April 2010

SOP BUNTUT DAHAPATI

Kalau week end, Bandung di penuhi oleh mobil Plat B ,dimana-mana macet, begitu keluhan semua orang tentang situasi Bandung di waktu week end. Mengapa macet ? Mungkin ilustrasi di bawah ini yang ku hitung secara iseng waktu pulang dari Bandung menuju Jakarta dapat menggambarkannya :

Macet mulai dari km 80. Terdapat 3 lajur kemacetan
1 mobil mengambil space =10 m,Jumlah Mobil sepanjang 80 KM = 80 X 100 X 3 = 24.000
Waktu tempuh dari KM 80 ke Jakarta adalah 2 jam
Kemacetan mulai dari jam 12 s/d jam 10 malam atau 10 jam, Jumlah mobil yang keluar dari Jakarta menuju Bandung =10/2 X 24000 =120000 mobil.Rata2 per mobil 4 org. Mak jumlah orang yang datang ke Bandung = 4 X 120000 = 480.000 orang. Ini asumsi pesimis, Kalau asumsinya beda !. Iitung aja sendiri he he he.

Ngapain sich ! Da tau macet kok ke Bandung ?. Macam-macam alasannya : ada yang mau ke FO, mumpung murah. Ada yang wisata Kuliner, ingin membuktikan maknyusssnya Bondan Winarno yang makan begitu lahap dalam acara Kuliner di Tipi Swasta. Termasuk aku. Korban iklan he he he…

Suatu ketika setelah makan Lotek & Rujak Cipaganti aku mengupdate status facebookku dan ku kirim foto sepering Lotek melalui BBM. Terdapat satu comment dari temanku warga Bandung situkang makan : Pak Reflus, di dekat Lotek itu, di depan Pom Bensin ada Sop Buntut langgananku sejak doeloe. Enak pisannnnn katanya. Disamping itu, juga ada comment : Di rumah itu ada hi hi hi nya lho, maksudnya hantu sambil tertawa ha ha ha….

Ke sanalah (DAPUR DAHAPATI Jl. Cipaganti no. 146 Bandung Ph : 022.204.2751) aku dan keluarga bertandang tuk memanjakan lidah mencicipi menu : Salad Dahapati, Ayam Goreng, Gado – Gado, Sop Buntut , Sop Buntut Goreng.
Suasananya begitu asri, serasa makan di rumah sendiri karena Dapur Dahapati itu berada di rumah tua zaman Kumpeni (Belanda) dan meja kursinya sangat antik, (semuanya terbuat dari kayu).

Disamping duduk di dalam ruangan sambil melihat berbagai lukisan, anda juga dapat mengambil tempat duduk di teras dengan angin sepoi2 sambil memandang kendaraan yang berlalu lalang tak putus-putusnya.
Setelah kekenyangan dan susah berdiri menyantap makanan sampai ludes: Sop Buntut. Gado-gado, Ayam Goreng, tahu dan tempe goreng, aku ngobrol dengan pelayannya. Rumah makan ini sudah ada sejak 30 tahun yang lalu, dimulai dari rumah sebelah (semacam pavilion) pindah ke rumah ini sekitar 3 tahun yang lalu, begitu penjelasannya.
Harganya ?.

Salad Dahapati Rp. 10.000
Ayam Goreng Rp. 10.000
Gado - Gado Rp. 10.000
Sop Buntut Rp. 27.500
Sop Buntut Goreng Rp. 30.000
Silahkan mencoba !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar